in

Dibayangi Risiko “Capital Outflow”

Jakarta akarta akartaakarta – Pelemahan rupiah terhadap dollar AS diperkirakan berlanjut, setidaknya hingga akhir pekan ini di saat lembaga legislatif di Amerika Serikat (AS) memutuskan rancangan undang-undang (RUU) perpajakan yang telah disahkan di Senat. Meski demikian, depresiasi diprediksi tak terlalu dalam lantaran sedikit diredam oleh fundamental ekonomi nasional yang relatif baik. Menurut spekulasi yang berkembang saat ini, DPR AS akan mengesahkan RUU perpajakan sehingga akan mendorong penguatan dollar AS.

Regulasi AS soal perpajakan tersebut dikhawatirkan akan memicu capital outflow dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga mengatakan optimisme yang meningkat terhadap ekonomi Indonesia dapat menjaga fluktuasi mata uang rupiah. Namun investor juga harus mengingat bahwa kebijakan AS itu dapat memicu arus keluar modal untuk pasar berkembang. “Arus keluar modal dapat menahan laju rupiah,” katanya di Jakarta, kemarin. Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (20/12) sore, melemah tiga poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.579 rupiah per dollar AS.

“Rupiah bergerak mendatar dengan kecenderung melemah, pelaku pasar uang di dalam negeri saat ini sedang terfokus pada perkembangan kebijakan reformasi pajak di Amerika Serikat,” ujar Analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra di Jakarta. mad/Ant/E-10

What do you think?

Written by Julliana Elora

Seniman Sumsel Butuh Galeri Untuk Hadapi Asian Games 2018

Pelatihan Pelaku UKM Dalam Mendaur Ulang Sampah Limbah