in

Dibuat Kategori Terbaik dan Tersumbang

FOTO BERSAMA: Yayasan Cik Puan Gemala mengundang penyanyi Dewi Yul ke Tanjungpinang, saat acara Hari Ibu tahun lalu. F-ISTIMEWA/Yayasan Cik Puan Gemala

Mengintip Persiapan Lomba Lagu Lawas untuk Hari Ibu 

Hanya segelintir orang yang merekam ingatan bahwa 22 Desember adalah peringatan hari Ibu se-indonesia. Padahal, peran ibu merupakan salah satu posisi vital dalam rumah tangga. Tanpa ibu, selain mustahilnya regenerasi keturunan terbentuk, juga mampu menggoyahkan sistem perekonomian rumah tangga, meski di zaman emansipasi.

Tanjungpinang – Peran ibu sudah sama posi-sinya dengan jabatan kaum Adam, namun tidak ada satupun kaum Adam yang bisa menan-dingi dan atau menyamai peran seorang ibu. TanjungpinangPos berkesempatan menjenguk dapur Yayasan Cik Puan Gemala dalam persiapannya menyambut hari ibu.

Yayasan Cik Puan Gemala punya cara unik untuk merayakan hari ibu. Setiap tahun, dalam peringatan hari kaum Hawa, anggota Cik Puan senantiasa menyelenggarakan lomba menyanyi lagu lawas, dan di penghujung 2016 ini, lomba yang sama sudah terselenggara sebanyak 5 kali.

”Inilah bentuk dan cara yang kami bisa lakukan dalam menyemarakkan hari ibu, di perhelatan ini, Ibu-ibu tidak hanya sebatas bernyanyi, namun juga ruang untuk meluahkan ekspresi,” kata Pepy Candra selaku pembina utama yayasan kaum wanita tersebut.

Tanjungpinag Pos, Selasa (20/12) berkesempatan menjengah lebih jauh persiapan panitia di sekretariat Cik Puan. Dari pantauan awak media, seluruh kepanitiaan acara tidak ada satupun laki-laki.

”Semua panitia adalah perempuan, kecuali yang bantu pasang baliho, hehehe,” ujar Pepy seakan mampu menebak pertanyaan yang bercelaruk dalam kepala.

Pepy juga mengenalkan ketua panitia, Eny Yunita yang berkenan bertungkus lumus memastikan segala kesiapan tanpa cela, mengingat kurang dari 24 jam acara akan dilangsungkan.

”Awalnya gugup dan panik jadi panitia, maklumlah ibu-ibu, tapi karena ini adalah acara kali kelima, sepertinya kami sudah biasa saja,” jawab Eny dengan nada mantap.

Untuk hadiah, Cik Puan sudah jauh-jauh hari menyiapkan bingkisan unik serta uang tunai. Lebih dari itu, pemenang utama nantinya juga akan mendapatkan piala bergilir spesial dari Ibu Negeri Hj. Noorliza Nurdin.

”Iya, piala bergilir dari Ibu Gubernur, jadi tahun depan akan diperebutkan kembali,” jelas pembina Cik Puan.

Jika 4 tahun yang telah lewat, lomba lagu hanya dikhususkan dengan tema jadul. Namun, tahun ini, lomba serupa lebih dilonggarkan.

”Kami berikan laluan lebih kepada ibu-ibu untuk menuangkan ekspresi, jadi tidak harus lagu lawas, lagu apapun boleh, mau dangdut rock atau jazz pun tak apa,” sambung ketua panitia.

Yang menariknya, Cik Puan tidak hanya memberikan penghargaan untuk yang terbaik saja. Sederet kategori unik juga dipastikan mendapatkan hadiah, kategori nyanyi tersumbang, terheboh, tak luput dari penilaian, bahkan penghargaan untuk peserta tertua juga tidak tertinggal.

”Laluan itu kami ciptakan semata-mata untuk memberikan porsi lebih kepada kaum ibu yang begitu berjasa dalam kehidupan ini, saya rasa tidak ada salahnya selagi hal itu mampu membuat hati ibu-ibu senang, bukankah berbuat senang itu juga dapat pahala kan,” kata Pepy selaku penggagas kategori unik tersebut.

Kunjungan awak media ke dapur tempat panitia bekerja adalah pengalaman spesial, menyaksikan bagaimana kehebohan ibu-ibu mengurus surat undangan, bahkan tidak sedikit yang larut dalam perbincangan.

”Maklumlah dek, kalau ibu-ibu sudah ngumpul, dunia kiamat di luar pun kami tak sadar, hehehe… awalnya membahas acara, entah macam mana ceritanya bisa menyambung ke resep masak, hahaha,” ujar salah seorang ibu cik puan yang terlibat menjadi panitia.

Untuk pelaksanaan, seperti-nya ibu-ibu punya selera khas menempatkan posisi panggung, gedung Tanjungpinang City Center lantai 2 adalah pilihan mufakat para panitia cik puan dalam melangsungkan lomba.

Kemungkinan terkuat yang muncul dari pikiran awak media adalah sekalian atau aji mumpung cuci mata dan berburu diskon di mall terbesar di Tanjungpinang ini.

Untuk peserta juga menakjubkan, siapa yang menyangka jika para panitia yang senantia bergelut dengan dapur ini mampu menebar daya tarik hingga melampaui Pulau Bintan.
Puluhan peserta yang juga ibu-ibu itu datang dari berbagai Selatpanjang, Batam, Karimun, Lingga, Bintan sudah diwakili oleh kaum ibu untuk berlaga di pentas musik.

”Itulah hebatnya ibu-ibu, jaringannya luas, jadi jangan macam-macam ya, hehehe,” kelakar Pepy yang mengaku mengacungkan 2 jempol kepada kerja panitia yang terlibat.

Masih dirahasiakan, sebesar apa hadiah yang disiapkan oleh cik puan, dan setua apa umur peserta yang mendaftar, namun dapat dipastikan setiap peserta yang tampil akan membawa bingkisan sebentuk frame foto ekspresif berbingkai yang di candit secara sembunyi-sembunyi.

Yang jelas, ibu-ibu tetaplah ibu-ibu, yang menyimpan surga di telapak kakinya, yang menjadi makmum untuk suaminya, serta yang menjamin menu sajian di meja makan.

Sehingga sekitar pukul 14.00 di hari Rabu (21/12) adalah pilihan waktu untuk dimulainya adu mulut beriring nada-nada musik yang sudah ditetapkan panitia. Mungkin, ucapan selamat hari ibu saja masih belum cukup kita berikan.(Yoan S Nugraha)

What do you think?

Written by virgo

Oknum Pejabat Tadah Kabel Curian

BP Bangun Dermaga Kabil Rp 207 Miliar