Selasa, 12 Desember 2017 15:01 WIB
BLANGPIDIE – Gara-gara bahunya ditepuk oleh kelompok orang tak dikenal, SB (59) pasrah kehilangan uang puluhan juta. Warga Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya diduga telah menjadi korban hipnotis.
Peristiwa ini bermula saat SB hendak menarik uang tunai di Bank BRI Unit Peukan Kota di Jalan Pendidikan, Blangpidie, beberapa waktu lalu. Sebelum tiba di bank, SB sempat singgah di satu tempat di kawasan Blangpidie. Namun, tak tahu dari mana, tiba-tiba SB didekati oleh komplotan penghipnotis.
Beberapa detik kemudian, SB pun tuwoe droe (lupa diri-red). Di bawah pengaruh hipnotis, SB ditemani salah seorang penggendam pun pergi ke bank. Dia menarik uang puluhan juta rupiah.
Setelah itu, mereka pun keluar dari bank. Saat kejadian, tak seorang pun merasa curiga dengan tingkah penghipnotis dan SB yang telah tuwoe droe tersebut. Sehingga, uang SB dikuras.
Selang beberapa menit kemudian, SB panik. Dia melihat di buku tabungannya, uang dia telah habis terkuras. Padahal, uang tersebut rencananya diserahkan pada rekanannya.
Sadar telah menjadi korban gendam, SB didampingi salah seorang keluarganya mendatangi Polres Aceh Barat Daya. Dia membuat pengaduan tentang peristiwa yang menimpanya tersebut.
Kasat Reskrim Polres Abdya, Iptu Zulfitriadi, mengatakan pihaknya sedang mendalami kasus hipnotis yang menimpa SB. “Sejauh ini kami hanya memilliki alat bukti berupa CCTV dari bank (di lokasi kejadian),” ujar Zulfitriadi kepada Prohaba, kemarin.
Kata dia, polisi kesulitan menyelidiki kasus tersebut karena SB tidak bisa mengenali penggendam. Bahkan, SB pun tak ingat kendaraan yang dibawa hingga ciri-ciri penghipnotisnya.
“Kami sedang menunggu rekaman CCTV satu lagi. Semoga rekaman itu bisa melihat secara jelas dan menjadi petunjuk kami mengungkap kasus tersebut,” terangnya.
Kasus hipnotis beberapa telah beberapa kali memakan korban di Abdya. Penggendam menjalankan praktiknya dengan berbagai modus, mulai berpura-pura menjadi penjual barang murah, hingga menawarkan uang simpan pinjam kepada warga.
Dari sejumlah kasus, korban kebanyakan dari kelompok anak-anak dan orang tua lanjut usia.(c50)