in

Dinkes bagikan 1.000 perangkap nyamuk cegah DBD

Tangerang (ANTARA News) – Aparat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, membagikan sebanyak 1.000 unit perangkap nyamuk kepada warga di Kecamatan Panongan untuk mencegah peredaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Pembagian perangkap nyamuk tersebut karena Kecamatan Panongan merupakan satu dari enam kecamatan rawan DBD,” kata Kepala Dinkes Pemkab Tangerang Naniek Isnaeni di Tangerang, Rabu.

Naniek mengatakan pemberian perangkap nyamuk tersebut adalah salah satu upaya untuk mengantisipasi peredaran DBD di daerah ini.

Perangkap nyamuk tersebut berupa botol kosong yang sudah diberi air kemudian pada bagian atas dipasang kawat yang sudah dirancang khusus, setelah nyamuk berkembang biak akhir terperangkap dan tidak dapat keluar dari botol itu.

Masalah tersebut terkait aparat Dinkes Pemkab Tangerang, telah melakukan pemetaan terdapat enam kecamatan yang rawan penyebaran penyakit DBD.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinkes Pemkab Tangerang, Manik Kusmayoni mengatakan warga perlu selalu waspada karena nyamuk pada musim hujan cepat berkembang biak.

Manik pengatakan daerah rawan DBD tersebut di Kecamatan Panongan, Balaraja, Curug, Cikupa, Pasar Kemis dan Kecamatan Legok.

Data dari Dinkes Pemkab Tangerang bahwa selama tahun 2016 terdapat sebanyak 270 kasus DBD dan 13 jiwa meninggal dunia.

Dia menambahkan pada lokasi rawan penyebaran DBD tersebut banyak terdapat rumah kosong yang tidak memiliki penghuni.

Kebanyakan rumah kosong tersebut berada di kawasan perumahan, karena pemilik mayoritas hanya mendatangi tiap akhir pekan atau dua kali sebulan.

Hal itu karena rumah hanya dijadikan sebagai investasi dan tidak disewakan kepada pihak lain, maka kadang dibiarkan tanpa penghuni dalam waktu yang lama.

Upaya pemberantasan DBD lainnya adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pemberian bubuk abate dan mengaktifkan kembali pemantau jentik nyamuk (jumantik).

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2016

What do you think?

Written by virgo

Komisi X DPR RI Jembatani Guru Swasta dan Pemerintah

ANTARA Doeloe : Mau beli daging tikus rebus Rp 4,- sekilo