Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mempelajari penggunaan teknologi sistem electronic road pricing (ERP). Sistem jalan berbayar ini merupakan salah satu cara yang diambil untuk mengurai kemacetan di Ibukota.
” Kami sudah diskusi tiga kali soal penggunaan teknologi, karena teknologi program jalan berbayar itu kan tidak hanya satu”
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) tengah melihat kekurangan dan kelebihan teknologi yang ditawarkan oleh investor. Sehinga saat diterapkan nanti me ndapatkan teknologi yang terbaik.
“Kami sudah diskusi tiga kali soal penggunaan teknologi, karena teknologi program jalan berbayar itu kan tidak hanya satu,” kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/12).
Pria yang akrab disapa Soni ini mengaku ada beberapa teknologi yang tengah dipelajari. Pihaknya tidak ingin coba-coba dalam menerapkan teknologi ini. Karena sistem ERP merupakan solusi tepat untuk mengatasi kemacetan.
“Jadi ada beberapa teknolgi yang sedang diinvestarisir plus minusnya. Proyek ini penting, kami akan memastikan teknologi yang dipakai yang memang sudah terbukti dan dijamin keberhasilannya kami tidak mau coba-coba,” tegasnya.
Menurut Soni, saat ini lelang untuk penerapan sistem ERP sedang berjalan. Diharapkan nantinya pemenang lelang merupakan perusahaan yang sudah ahli dibidangnya.
“Jakarta itu memang butuh solusi. Banyak dilakukan 3 in 1 kemudian diganti lagi jadi ganjil genap, dievaluasi katanya belum efektif. Solusi terakhir ya ERP ini,” ucapnya.
Namun lanjut Soni, penerapan ERP harus disosialisasikan dengan matang. Sehingga masyarakat bisa mengetahui saat penerapannya nanti.
“Cuma ya nanti masyarakat perlu diberi tahu lah. Perlu sosialisasi yang matang,” tandasnya.