in

Dongkrak Hafalan Via Susun Ayat di Kelas Tahfiz

Irvan Irawan, S.Pd
UPT SMP Negeri 2 Salimpauang

Diluncurkannya Program 10.00 hafiz di Kabupaten Tanahdatar menginspirasi para guru PAI untuk membuat kelas tahfiz. Begitu juga di UPT SMP N 2 Salimpaung. Kelas tahfidz berbentuk kelas khusus bagi siswa yang memiliki motivasi kuat dan minat untuk menjadi hafiz.

Syarat minimal untuk mengikuti program ini yaitu memiliki kemampuan membaca al-Quran dengan lancar dan siap mengikuti program. Diharapkan kelas tahfiz akan melahirkan penghafal-penghafal Al-Qur’an di sekolah.

Manfaat yang bisa dirasakan apabila seorang siswa bisa menghafal Al-Qur’an a) Sensitivitas pendengaran semakin tajam, b) Tingkat konsentrasi yang tinggi, c) Membantu siswa memahami isi Al-Qur’an dengan benar.

Motivasi menjadi penghafal Al-Qur’an tercantum dalam salah satu hadist qudsi. Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al Quran nanti, bacalah dan naiklah serta tartillah, sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).

“Allah SWT menjanjikan tempat tertinggi di dalam Surga. Jika kita melihat begitu banyak aset –aset di sepanjang jalan yang hampir semuanya dimiliki oleh seorang hartawan bukan kah, itu hanya di Dunia? Tetapi lihatlah apa yang Allah SWT janjikan kepada para penghafal Quran, yang terus berjalan membeli aset–aset yang ada di kampung Akhirat dengan ayat–ayat yang dihafal sewaktu di dunia. Masyaallah.

Belum lagi dengan keutaman–keutamaan yang lain seperti hadist yang diriwayatkan Ibnu Maja, yang artinya barangsiapa membaca Al-Quran dan menghafalkannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga serta akan memberi syafaat kepada sepuluh dari keluarganya yang seharusnya masuk neraka.

Bahkan dalam riwayat lain disebutkan orang yang hafal Qur’an akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya yang mana mahkota itu lebih terang dari matahari tanpa menyilaukan mata sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh imam Abu Dawud.

Dari Mu’adz al Juharni berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari seandainya berada di rumah-rumah kalian di dunia ini.

Maka bagaimana menurut perkiraan kalian mengenai orang yang mengamalkannya?” (HR Ahmad dan Abu Dawud). Permasalahan tentang kelas tahfiz selama ini di sekolah adalah tidak mampunya siswa memenuhi target yang diberikan.

Awalnya berjalan sangat baik, siswa mulai menyetor hafalan awal mereka dan seterusnya. Rutinitas ini berjalan terus menerus. Sewaktu mulai diberikan target hafalan, barulah beberapa siswa mengeluh tidak mampu menyelesaikan. Sebagai seorang guru PAI, mulailah difikirkan cara untuk keluar dari permasalahan tersebut.

Solusinya Dengan Metode Susun Ayat

Metode susun ayat adalah sebuah cara menghafal Al Quran dengan menggunakan peralatan yang disiapkan sebagai media untuk menambah semangat serta semarak proses penghafalan Al Quran di sekolah kami.

Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan, yang dibuktikan dengan salah seorang siswa kami memperoleh juara 2 di tingkat kecamatan pada saat itu. peralatannya cukup simpel dan sederhana. Kita hanya perlu menyiapkan, a) Sterofoam, b) Paku tempel, c) Karton manila yang telah diprintkan ayat-ayat Al Qur an, d) Gunting, e) Stopwatch.

Langkah pembuatan media pembelajaran dengan Metode Susun Ayat adalah, a) Gunting ayat ayat Al Quran yang telah diprint perkata/kalimat, b) setelah semua tergunting, disusun acak dalam sebuah kotak, c) bagi kelompok penghafal Al Quran.

Contohnya, a) kita acak ayat-ayat Q.S An Naba, b) buat kelompok, bisa terdiri dari 2-4 orang tergantung kondisi, c) 1 orang pertama bisa mencari potongan potongan kata/kalimat setelah ketemu di serahkan ke orang ke 2 untuk menyusun di sebuah sterofoam, dan begitu seterusnya sampai Q.S An naba tesusun benar dan tepat.

Pemenangnya adalah berkelompok yang benar menyusun ayat-ayat tadi dan memiliki waktu tercepat. Dengan metode pembelajaran dengan nama Susun Ayat ini, alhamdulillah menghafal Al Quran, bukan lagi hal yang berat dan membosankan bagi siswa tetapi menjadi menyenangkan dan terasa seperti belajar sambil bermain.(*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Guru Penggerak Butuh Rencana Tindaklanjut

Belajar Bimbingan di UPT SMPN 3 Batusangkar, Trik Bangun Harga Diri Siswa