in

Dorong Konsumsi dan Investasi Demi Hindari Resesi

JAKARTA – Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulih­an Ekonomi Nasional (PEN) menyatakan salah satu pro­gram prioritas yang akan dilakukan yakni menciptakan rasa aman dan sehat guna membangun kembali rasa per­caya dari masyarakat dan investor.

Sekretaris Komite Raden Pardede dalam webinar di Ja­karta, Senin (3/8) mengatakan dengan kembalinya keper­cayaan, maka diharapkan masyarakat mulai berbelanja se­hingga meningkatkan konsumsi dan investasi.

Dari target ekonomi makro, dia mengatakan pemerin­tah pada tahun 2020 berupaya mencegah terjadi resesi eko­nomi di Indonesia. Seperti yang diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 tercatat 2,97 persen atau tu­run tajam dari perkiraan sekitar 4-4,5 persen, namun masih lebih baik disbanding beberapa negara yang ekonominya berkontraksi.

Sedangkan, pada kuartal II-2020 diperkirakan ekonomi Indonesia akan berkontraksi atau negatif 4 hingga 5 persen.

“Kuartal kedua kita sudah terima akan negatif. Apakah di kuartal ketiga dan keempat kita akan mengalami nega­tif? Secara teknikal kalau terkontraksi di kuartal ketiga maka kita masuk dalam resesi. Kalau di tahun depan juga tetap negatif kita sebut Indonesia sudah depresi,” kata Raden.

Agar ekonomi tidak negatif berturut-turut, maka perlu dilakukan pencegahan di kuartal ketiga supaya bisa positif, minimal tidak tumbuh atau 0 persen.

Sementara itu, praktisi keuangan Agus DW Martowardo­jo mengatakan progam pemulihan ekonomi bakal meng­hadapai tantangan besar dalam masa pandemi Covid-19.

“Kunci pemulihan ekonomi saat ini adalah dengan di­siplin menjalankan protokol kesehatan,” kata Agus yang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2013-2018.

Indonesia seperti negara-negara lain kembali ke kondi­si di ambang krisis. Kondisi yang sudah berlangsung sejak lima bulan yang lalu itu kata Agus sangat memprihatinkan. Bukan hanya di Indonesia, tetapi semua negara menghadapi ancaman yang serupa, sehingga berlomba-lomba menahan kejatuhan ekonomi dengan mengguyurkan banyak stimulus.

“Kondisinya berat, untuk memulihkan butuh ekonomi sosial,” kata Mantan Menteri Keuangan itu.

Bantuan Sosial

Program utama yang harus dijalankan dalam kondisi se­perti itu adalah negara mengguyur bantuan sosial ke ma­syarakat untuk menopang ekonomi agar tidak terperosok ke jurang resesi.

Selain bantuan sosial, pencairan anggaran pemulihan ekonomi nasional atau PEN harus segera dilakukan mela­lui simplikasi aturan, namun tetap mengedepankan trans­paransi.

Upaya lain yang perlu dilakukan adalah merangkul du­nia usaha karena mereka yang jadi penggerak perekono­mian dengan menjalankan berbagai inisiatif.

“Mereka tahu ada perubahan, dan mereka akan meng­ikuti, menjalankan inisiatif, merangkul semua akan derap pemulihan ekonomi jadi kuat,” kata Agus. n uyo/yni-E-9

What do you think?

Written by Julliana Elora

5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Betul Sebelum Beli Mesin Absensi Murah

Nilai Tukar Petani Masih Jauh dari Ideal