in

Dua Gelar dari Perancis Terbuka

Indonesia membawa pulang dua gelar di  Perancis Terbuka Super Series 2017. Masing-masing lewat ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. 

Greysia Polii/Apriani Rahayu benar-benar melambungkan harapan ganda putri bulutangkis tanah air. Apalagi, Greysia harus berpisah dengan partner dia sebelummya Nitya Krishinda Maheswari lantaran cedera.

Bersama Apriani yang baru dipasangkan sejak Sudirman Cup 2017 awal tahun lalu, Greysia/Apri menjadi salah satu tumpuan utama di tengah labilnya pasangan ganda putri Indonesia saat ini. 

Puncaknya, mereka mampu membawa pulang gelar France Open Super Series 2017 yang berlangsung di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Perancis, tadi malam (29/10) WIB.

Komposisi pasangan senior-junior itu sejauh ini tampil cukup matang. Gelar tersebut menjadi gelar perdana ganda putri Indonesia di pentas Super Series 2017. Atau setelah satu gelar terakhir yang tercipta pada Singapore Open SS 2016 via Greysia/Nitya.

Tahun ini, Greysia/Apri sudah mengantongi dua gelar. Gelar pembuka diraih saat mereka memulai turnamen resmi mereka di Thailand Open Grand Prix Gold akhir Mei 2017 lalu. Selanjutnya, mereka sempat mengalami masa naik-turun permainan, hingga akhirnya bisa klimaks di France Open 2017.

Keberanian pelatih ganda putri Indonesia melakukan rolling pasangan sejauh ini sudah terasa dampaknya. Pasangan ini juga diharapkan menjadi tumpuan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games tahun depan.

Salah satu kunci penampilan stabil Greysia/Apri di France Open ini adalah disiplin pertahanan dan membebankan serangan kepada setiap lawan. Strategi itu terlihat jelas dampaknya di semifinal dan final. Namun yang lebih utama, menurut Greysia, adalah kekuatan mental.

”Senang sama penampilan kami berdua, terutama Apri, dia bisa kontrol semua, apalagi final, bukan pertandingan yang mudah,” beber Greysia dalam surat elektronik PP PBSI. Meski terpaut 10 tahun lebih tua ketimbang Greysia, rupanya tidak ada gimmick minder yang terlihat dari Apriani. Kombinasi mereka tidak lepas dari perhatian khusus para pelatih ganda putri.

Bagi Greysia, ini adalah gelar ketiga sepanjang karir dia di turnamen Super Series. Sedangkan bagi Apri ini adalah yang pertama buat dia. ”Rasanya masih tidak percaya. Dari awal memang saya diminta untuk percaya diri, awalnya sempat ragu, tapi saya dibimbing senior dan pelatih saya,” timpal Apriani. 

Tontowi /Liliyana juga Berjaya

Di samping ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu, titel juara juga berhasil diraih ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Atas keberhasilan ini, Indonesia membawa pulang dua gelar di  Perancis Terbuka Super Series ini.

Tontowi/Liliyana mengalahkan unggulan pertama asal China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, pada pertandingan final di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Minggu (29/10). Unggulan keempat itu menang dua game langsung dengan skor 22-20 dan 21-15.

”Kunci kemenangan kami adalah bermain tenang. Dengan bermain tenang, kami bisa menikmati permainan dan merasa rileks. Kami tidak mau memikirkan menang atau kalah, coba yang terbaik saja dulu,” tutur Tontowi.

Ini merupakan gelar ketiga di tahun 2017 bagi Tontowi/Liliyana. Sebelumnya, mereka juga menjadi juara di Indonesia Terbuka Super Series Premier dan Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Uniknya, Zheng/Chen selalu menjadi lawan yang mereka kalahkan di tiga final.

”Kami mengalahkan Zheng/Chen di Kejuaraan Dunia 2017, jadi kami tahu mereka mau balas, jadi kami tetap fokus terus. Zheng/Chen adalah pasangan yang bagus, kami tidak mau memberi kesempatan kepada mereka,” ujar Tontowi.

”Kami sudah sering bertemu Zheng/Chen dan dalam dua pertemuan terakhir kami bisa menang. Ini menjadi modal buat kami, membuat kami percaya diri. Gelar-gelar penting sudah kami dapatkan, seharusnya kami tampil rileks di turnamen level super series,” kata Liliyana. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Cara Agar Diijinkan Istri Pergi Memancing

Mahasiswa Diajak Paham soal Bulog