Jakarta (ANTARA News) – Jika Eropa, Amerika Utara, China dan India punya sebutan “unicorn” bagi para perusahaan rintisan alias start-up yang nilai bisnisnya mencapai 1 miliar dolar AS, maka Asia Tenggara punya jajaran “komodo”.
Garena (Permainan, Singapura, didirikan 2009)
Tahap terakhir: Tahap Pra-IPO, Valuasi 2,5 miliar dolar AS
Total dana yang diungkapkan: Tidak diketahui
Investor terkemuka: Jenderal Atlantik, Tencent
Garena sering disebut sebagai Tencent-nya Asia Tenggara. Pendanaan terakhir dari The Ontario Teachers ‘Pension Plan yang jumlah tidak diungkapkan pada Maret 2015 telah melambungkan platform game ini sebagai komodo paling berharga dalam daftar ini.
Tahap terakhir: 350 juta dolar AS Seri E, valuasi 1,8 miliar dolar AS
Total dana yang diungkapkan: 680 juta dolar AS
Investor terkemuka: GGV Capital, Vertex Venture Holdings, SoftBank Capital
Agregator taksi terbesar di Asia Tenggara, GrabTaxi, adalah jawaban kawasan tersebut untuk Uber. Baru-baru ini, GrabTaxi bekerja sama dengan perusahaan investasi SoftBank lainnya (Ola dan Didi Kuaidi) dan Lyft untuk memberikan ridesharing yang mulus ke seluruh negara yang tersentuh layanan mereka.
Lazada (Marketplace, Singapura, didirikan 2011)
Tahap Terakhir: 250 juta dolar AS Seri F, valuasi 1,25 miliar dolar AS
Total dana yang diungkapkan: 650 juta dolar AS
Investor terkemuka: Internet Roket, Temasek Holdings
Toko berbasis internet yang dikembangkan oleh Lazada mengalami pertumbuhan tinggi setelah sukses di JD dan Alibaba di China, serta Flipkart dan Snapdeal dari India. Dalam pengembangannya, Lazada masih dalam tahap bayi.
Razer (Hardware, Singapura dan Amerika Serikat, didirikan: 2005)
Tahap terakhir: Tahap Pra-IPO, valuasi 1 miliar dolar AS
Total dana yang diungkapkan: 50 juta dolar AS
Investor terkemuka: Accel Partners, Intel Capital
Perusahaan hardware game Razer didirikan oleh pengacara kelahiran Singapura Tan Ming-Liang bersama teknolog Amerika Robert Krakoff. Baru-baru ini, start-up ini membuka toko konsep ketiganya di Bangkok (setelah Taipei dan Manila), yang menunjukkan fokus strategisnya pada kemakmuran para gamer Asia.
Tokopedia (Marketplace, Indonesia, didirikan 2009)
Tahap terakhir: 100 juta dolar AS Seri E, 1 miliar dolar AS
Total dana yang diungkapkan: 100 juta dolar AS
Investor terkemuka: Sequoia Capital, SoftBank Capital, East Ventures
Tokopedia adalah pasar Consumer to Consumer (C2C) teratas di Indonesia yang memungkinkan pemilik individu dan UKM membuka dan memelihara toko online mereka secara gratis. Start-up ini beroperasi pada model freemium, di mana pemilik toko yang membayar mendapatkan fitur tambahan seperti kontrol pengguna dan kemampuan untuk menambahkan atau menjual rangkaian produk yang lebih besar.
Traveloka (Marketplace, Indonesia, didirikan 2012)
Tahap terakhir: Tahap Pertumbuhan, 1 miliar dolar AS
Total dana yang diungkapkan: Tidak diketahui
Investor terkemuka: Global Founders Capital (GFC), East Ventures
Traveloka didirikan oleh tim yang terdiri dari tiga orang, yakni seorang lulusan Harvard dan insinyur NetSuite dan LinkedIn. Start-up ini masuk dalam daftar pencarian dan pemesanan penerbangan No. 1 di Indonesia, menurut comScore. SimiliarWeb mencatat bahwa Traveloka memiliki 3,7 juta pengunjung lewat desktop pada November 2015.
VNG (Permainan, Vietnam, didirikan 2004)
Tahap terakhir: Tahap Pertumbuhan, 1 miliar dolar AS
Total dana yang diungkapkan: Tidak diketahui
Investor terkemuka: CyberAgent Ventures, IDG Ventures Vietnam
VNG, pesaing Garena, pertama kali mulai membesarkan perusahaan game Kingsoft untuk lisensi game. Dari sana, dibangun sebuah platform yang membentang dari unduhan musik hingga game mobile ke aplikasi chat andalannya, Zalo.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2017