Masuk Daftar 60 Bakat Terbaik Dunia
Kalau ada yang dikhawatirkan Indra Sjafri menjelang uji coba melawan Thailand U-19 besok (8/10), salah satunya adalah beban yang ditanggung Egy Maulana Vikri. Dia khawatir perhatian luas terhadap top scorer Piala AFF U-18 2017 tersebut justru akan membuatnya sulit fokus.
Apalagi setelah pemain yang belum terikat dengan klub mana pun itu masuk daftar 60 bakat muda terbaik di dunia versi koran terkemuka Inggris, The Guardian. ”Saya mau anak-anak tetap membumi alias tidak terlena dengan sanjungan publik. Terutama Egy. Dia harus bisa me-manage emosinya lebih baik lagi,” tutur pelatih Indonesia U-19 tersebut.
Egy menjadi satu-satunya pemain dari Asia Tenggara yang masuk daftar versi The Guardian itu. Juga satu-satunya yang belum punya klub. Bersanding dengan, antara lain, Vinicius Junior, pemain asal Brasil yang sudah dikontrak Real Madrid, dan Jann-Fiete Arp yang disebut sebagai bakat terhebat Jerman saat ini. Di seantero Asia, hanya ada empat nama lain yang masuk. Mereka adalah Wang Jiahao dari Tiongkok, Mohammad Sharifi (Iran), Mohammed Dawood (Iraq), dan Rei Hirakawa (Jepang).
Daftar tahunan tersebut disusun sebuah panel berisi para wartawan sepak bola. Mereka yang masuk daftar dibatasi kelahiran 2000. John Duerden, kontributor The Guardian di kawasan Asia, menulis, kemampuan dribel , kecepatan, dan ketenangan Egy saat membawa bola impresif.
Duerden mengutip pula pujian dari David Gallego, pelatih Espanyol B, tim yang sempat beruji coba dengan Egy dkk Juli lalu di Spanyol. Gallego menyebut bakat Egy ”luar biasa”. Kalau bisa melengkapi kemampuannya dengan kemauan untuk bertahan, pengagum Lionel Messi dan Barcelona itu bisa benar-benar melejit.
Tak lupa, Duerden juga menyinggung julukan bagi jebolan PPLP Ragunan tersebut: Egy Messi. Julukan yang justru membuat Indra khawatir. â€Julukan itu bakal kian menambah beban Egy. Selain itu juga bakal membuat lawan mengantisipasi dia,” ungkapnya.
Indra mengambil contoh uji coba terakhir melawan Kamboja di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu lalu (4/10). Ketika itu Egy terus dikawal ketat oleh dua, tiga, bahkan sampai lima pemain.
Egy mengaku bangga atas masuknya namanya dalam daftar bergengsi tersebut. Namun, dia menegaskan tak akan berpuas diri. Fokus perhatiannya tetap diarahkan sepenuhnya ke laga melawan Thailand U-19 sebelum nanti terjun di kualifikasi Piala AFC U-19 di Korea Selatan akhir bulan ini.
”Alhamdulillah, saya bisa disandingkan dengan beberapa pemain muda dari sejumlah negara besar. Itu menandakan bahwa kualitas sepak bola Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain,”ujarnya.
Meski demikian, Egy menyatakan masih harus banyak belajar. ”Saya masih harus banyak belajar lagi untuk bisa bermain lebih bagus dan memberikan prestasi bagi sepak bola Indonesia,” tegasnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.