Kamis, 13 April 2017 16:02 WIB
* Otak Pelaku Masih Buron
MEDAN – Tim gabungan Polda Sumut mengamankan tiga pria terkait pembantaian keluarga Riyanto (40) yang menewaskan lima orang. Salah satu pelaku yang bertindak sebagai eksekutor ditembak.
Pelaku yang ditembak adalah Roni (21) warga Jalan Pembangunan II, Lubukpakam, Deliserdang. Polisi belum menjelaskan lokasi penangkapan pemuda ini. Namun dipasikan ia merupakan eksekutor korban Syifa, Gilang dan Kinara. Syifa dan Gilang tewas, sementara Kinara ditemukan kritis. “Pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara menembak kedua kakinya. Yang bersangkutan mencoba melarikan diri saat diamankan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting, Rabu (12/4) petang.
Dua pelaku lainnya, Andi Syahputra (27) warga Jalan Sempurna, Gang Buntu, Lubukpakam, Deliserdang dan Irwansyah (33) penduduk Jalan Galang, Lubukpakam, Deliserdang diringkus dari tempat persembunyiannya di Desa Sei Alimulu, Kecamatan Airbatu, Kabupaten Asahan, Sumut. Andi berperan menjaga teras rumah korban saat pembantaian berlangsung, sementara Irwansyah masih berstatus saksi. Sejauh ini motif pembantaian ini belum diketahui karena otak pelaku belum tertangkap. “Otak pelakunya masih dikejar,” ungkap Rina.
Sebelumnya Polda Sumut menyebut otak pelaku merupakan Andi Matalata alias Andi Lala (34). Andi yang berprofesi sebagai tukang las diketahui masih memiliki hubungan kerabat dengan korban.
Ditambahkan Rina, polisi memiliki bukti kuat dalam mengungkap kasus ini karena berhasil menemukan sejumlah harta benda korban, di antaranya empat ponsel, laptop milik Syifa, kartu pembayaran SPP TPA Nurul Iman atas nama Syifa dan Kevin dan STNK Vario BK 6308 AEL milik Riyanto.
Berdasarkan keterangan tersangka, rombongan pembantai ini menyerbu rumah korban dengan menumpang Xenia BK 1011 HJ yang dipinjam dari Ucok Jabrig. Andi Lala sendiri kemudian melarikan diri dengan mengendarai L300 BK 1325 EZ. Mobil ini kemudian ditinggalkan Andi di SPBU Pagarjati, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai dan kini sudah disita polisi.
Pembunuhan pada Minggu (9/4) dini hari itu menyebabkan Riyanto bersama istri dan dua anaknya serta mertuanya tewas bersimbah darah. Sementara anak bungsu korban yang masih berusia empat tahun ditemukan terluka, dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit.(mad)