Chicago (ANTARA) – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS melemah menjelang akhir pertemuan dua hari para pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, naik 5,00 dolar AS atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 1.306,50 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,14 persen menjadi 96,39 pada pukul 17.22 GMT, tak lama sebelum penyelesaian (penutupan) pasar emas berjangka.
Dolar AS melemah pada Selasa (19/3) ketika Federal Reserve (Fed) AS memulai pertemuan dua hari tentang kebijakan moneter yang akan berakhir pada Rabu waktu setempat. Para pelaku pasar secara luas memperkirakan bahwa pembuat kebijakan The Fed akan mempertahankan sikap dovish-nya.
Jika demikian, emas akan mendapat keuntungan dari dolar AS yang lemah, kata analis. Ketika dolar AS melemah maka emas berjangka biasanya akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya,
Sementara itu, ketidakpastian Brexit juga membantu mendukung emas, yang dipandang sebagai salah satu aset safe haven.
Prospek ekonomi Inggris terlihat lemah dalam hal investasi bisnis dan perdagangan di tengah ketidakpastian Brexit yang berkelanjutan, Kamar Dagang Inggris mengatakan pada Senin (18/3).
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 5,0 sen AS atau 0,33 persen menjadi ditutup pada 15,372 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 18,6 dolar AS atau 2,23 persen, menjadi berakhir di 852,60 dolar AS per ounce.