in

GMF Aero Asia Raup Laba Bersih Rp699 Miliar

Kinerja 2017 – Utilisasi Hangar GMF Naik 33 Persen dari Lini Bisnis Perawatan Dasar

Keberhasilan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih GMF Aero Asia didukung oleh semua lini bisnis perusahaan.

JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk (GMFI) berhasil membukukan laba bersih sepanjang tahun 2017 sebesar 50,9 juta dollar AS atau sekitar 699 miliar rupiah.

Sementara itu, pendapatan operasional tercatat sebesar 439,3 juta dollar AS selama tahun 2017, naik 13 persen dibandingkan pendapatan 2016 sebesar 388,7 juta dollar AS. Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, mengatakan tahun sebelumnya, laba bersih GMF menurut laporan keuangan yang telah diaudit adalah sebesar 57,7 juta dolar AS.

“GMF konsisten terus berupaya meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan di mana pendapatan maupun laba bersih perusahaan selalu tumbuh setiap tahunnya,” katanya, di Jakarta, Rabu (28/2). Iwan menambahkan, keberhasilan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih tahun ini didukung oleh semua lini bisnis perusahaan yang telah berkontribusi dalam pencapaiannya.

Porsi pendapatan terbesar datang dari lini bisnis perawatan komponen pesawat sebesar 31 persen, diikuti perawatan dasar (base maintenance) sebesar 22 persen, line maintenance 21 persen, dan perawatan mesin 19 persen. “Di samping itu, pertumbuhan kinerja Perusahaan juga didukung oleh program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkankan oleh Perusahaan dari tahun ke tahun,” tambahnya.

Sementara itu, perusahaan mengalami kenaikan total aset yang signifikan pada 2017 sebesar 22 persen dari 442,6 juta dollar AS pada 2016 menjadi 539,2 juta dollar AS pada 2017. “Kenaikan aset tersebut dipengaruhi oleh aksi korporasi besar di mana perusahaan melakukan pelepasan sahamnya kepada publik di tahun 2017 dan berhasil menghimpun dana sebesar 1,129 triliun rupiah.

Hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan signifikan ekuitas perusahan sebesar 77 persen. Sementara itu dari sisi arus kas tahun 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 38 persen dibandingkan 2016.

Iwan menambahkan, dari aspek operasional GMF mencatatkan nilai sempurna atau 100 persen pada tiga indikator, yaitu pemenuhan tingkat pelayanan (Service Level Agreement Fulfillment) dan pengembangan kapasitas serta kapabilitas (Turn Around Time dan Capability & Capacity Developement).

Dalam rangka mendukung operasional GMF di tahun 2017 GMF telah melakukan berbagai usaha peningkatan kapasitas dan kapabilitasnya termasuk di dalamnya melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan kelas dunia.

Utilisasi Hangar

Iwan menuturkan perkembangan skala bisnis GMF di sektor-sektor utama berhasil dilakukan ditandai dengan meningkatnya utilisasi hangar sebesar 33 persen dari lini bisnis perawatan dasar, kenaikan utilisasi tenaga kerja sebesar 19 persen dan peningkatan jumlah pengerjaan sebesar 36 persen di lini bisnis perawatan mesin, serta peningkatan utilisasi major machine sebesar 58 persen di lini bisnis yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar, yaitu perawatan mesin.

Iwan menambahkan, dengan meningkatnya utilisasi terhadap investasi perusahaan akan memberikan hasil yang lebih cepat pula. “Hangar, komponen dan perbaikan mesin merupakan investasi yang bernilai tinggi, oleh karena itu utilisasinya harus maksimal. Saat ini GMF masih punya ruang yang luas untuk meningkatkan pendapatan terutama dari sektor perawatan komponen dan mesin,” ujarnya.

Kinerja operasional yang cemerlang pada 2017 juga ditandai masuknya sejumlah kontrak baru perawatan pesawat dari berbagai maskapai baik domestik maupun asing, serta pembaruan kontrak dari pelanggan yang sudah ada. Pada 2017 terjadi peningkatan volume bisnis yang datang dari pelanggan internasional sebesar 83 persen. 

mza/AR-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

“Kami Tengah Mendalami Siapa di Belakang MCA dan Siapa Pemesannya”

Limit Waktu Habis, Besok TAPA Bawa RAPBA 2018 ke Mendagri