Kamis, 23 Februari 2017 15:23 WIB
* Nyaris Perang di Depan Stasiun
MEDAN – Sentimen kehadiran bisnis jasa ojek online sudah menjadi perang terbuka dengan para penarik becak. Perkelahian kecil sempat pecah ketika kedua kubu ‘berebut sewa’ di depan Stasiun Kereta Api Medan, Rabu (22/2).
Insiden ini terjadi ketika seorang driver GoJek datang ke stasiun untuk menjemput penumpang. Kehadirannya yang mengenakan jaket hijau khas GoJek langsung menarik perhatian puluhan penarik becak yang sejak awal mangkal di depan stasiun.
Dilaporkan driver GoJek itu langsung diusir yang disertai pemukulan. Korban yang tidak terima dikeroyok abang becak langsung melapor kepada rekan-rekannya. Tak berselang lama, puluhan driver GoJek langsung menyerbu balik para penarik becak di depan stasiun.
“Ramai kali GoJeknya. Mungkin ada seratusan. Ada yang boncengan,” kata seorang juru parkir Stasiun KA Bandara Kualanamu, Medan.
Namun kemunculan massa GoJek ini tidak berujung pada bentrokan, karena pergerakan mereka ternyata sudah diketahui polisi. Sebelum rombongan penarik ojek online ini tiba, polisi sudah melakukan blokade.
Kapolsek Medan Barat Kompol Victor Ziliwu berharap pemerintah menemukan solusi atas kehadiran GoJek agar ketersinggungan dengan penarik becak tidak meluas. Ia memastikan pada insiden pertama ada pemukulan karena korban sudah membuat laporan. “Ada satu korban membuat laporan. Ia menunjukkan helmnya (GoJek) rusak,” kata Victor.
Terlepas dari persoalan izin trayek, Victor mengingatkan kedua kubu agar sama-sama menahan diri. Polisi dipastikannya bertindak tegas bila konflik ini berujung pada perkelahian. “Kalau ada laporan ya kita usut. Terlepas motifnya apa. Bisa saja persoalan pribadi antara driver dengan penarik becak,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, ratusan penarik becak berunjuk rasa di Kantor Pemko Medan dan kantor GoJek memprotes kehadiran jasa layanan ojek online itu. Sejak ‘pasukan hijau’ itu beroperasi di Medan, penghasilan para penarik becak turun drastis. Mereka mempetanyakan posisi Pemko Medan yang membiarkan GoJek beroperasi mencari penumpang tanpa dibekali pelat kuning.(mad)
