in

Gubenur Paparkan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sumsel

Jakarta, BP

Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menyampaikan pengelolaan lingkungan hidup di Sumatera Selatan dalam penilaian penghargaan Nirwasita Tantra 2017 garapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait pengelolaan lingkungan, Rabu (5/7), di Gedung Rimbawan II Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta.

Pada tingkat Provinsi Sumatera Selatan bersama Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat.

“Penilaian dimulai sejak awal Juni 2017 lalu. Tahapan dimulai dari dokumen kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Dan dilanjutkan presentasi dan wawancara di hadapan tim penilai dari KLHK.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam paparannya diantaranya menyampaikan tentang suksesnya Provinsi Sumsel menyelenggarakan kegiatan  the 1st Asia Bonn Challenge High Level Meeting pada Mei 2017 lalu.

Sumsel bertekat tidak boleh terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan dan berupaya bagaimana merestorasi kembali hingga mengembalikan fungsi hutan yang telah terbakar. Peluang restorasi sangat besar di Sumsel, melalui Bonn Challenge bukan bantuan berupa dana yang di salurkan melainkan upaya merestorasi hutan dan lahan. Langkah kongkrit yang sudah kita lakukan dalam upaya restorasi hutan dan lahan diantaranya sudah menemukan metode dan jenis tanaman yang cocok.

“Bonn Challenge menjadi suatu potensi untuk memulai networking, membangun kolaborasi, dan mengembangkan kesempatan untuk mendukung komitmen Sumsel dalam mencapai pertumbuhan hijau. Selain itu ditujukan juga sebagai langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan guna suksesnya Asian Games 2018,” terang Alex.

Sementara, setelah penilaian wawancara dan presentasi di depan tim penilai, selanjutnya akan ditentukan siapa yang berhak menjadi jawara. Penghargaan ini merupakan penilaian terhadap kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan yang akan diumunkan pada 15 juli bertepatan peringatan hari lingkungan hidup.

Ada 8 provinsi dan 8 Kota serta 12 kabupaten yang masuk tahapan wawancara. Sebelumnya sebanyak 24 provinsi, 40 kota dan 109 kabupaten yang mengikuti tahapan penilaian ini. Kaltim menjadi salah satu provinsi yang dinilai karena aktif dalam mendukung usaha penanggulangan perubahan iklim mulai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan evaluasi.

Dalam penilaianya terdiri dari komitmen kepala daerah untuk mampu merumuskan dan menerapkan kebijakan dan program kerja berbasis pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya. Selanjutnya didasarkan atas dokumen status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD). Dokumen tersebut menyatakan kondisi, permasalahan, dan kebijakan dan atau program yang ditetapkan dan diterapkan oleh daerah.

Selanjutnya, Juara pertama Penghargaan Nirwasita Tantra mendapatkan piala bergilir yang dikompetisikan setiap tahun bagi seluruh Daerah di seluruh Indonesia. #adv

What do you think?

Written by virgo

PT Semen Baturaja menargetkan peningkatan produksi

Ketua DPRD Sumsel Nyalon di Nasdem Sumsel