MEDAN (Berita): Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi memberikan apresiasi khusus kepada dua penyuluh teladan asal Sumut Cerdas Lubis dan Rudi Effendi Hasibuan. Keduanya termasuk dalam tiga orang teladan terbaik nasional yang diundang Presiden RI Joko Widodo mengikuti rangkaian HUT Proklamasi RI di Istana Negara.
“Khsusus kepada Cerdas Lubis dan Rudi Effendi Hasibuan dari Sergai yang telah berhasil menajdi tiga terbaik nasional, saya apresiasi dan terimakasih atas pengabadian mengharumkan nama Provisi Sumut di bidang penyuluhan.
Saudara telah mengangkat nama baik 14 juta masyarakat Sumut di tingkat nasional,” ujar Gubsu H T Erry Nuradi kepada keduanya. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi dan sinkronisasi penyuluh, mantri tani dan petani se Sumatera Utara wilayah Pantai Timur yang dihadiri 575 peserta, Senin (14/8) petang di Garuda Plaza Hotel, Medan.
Dalam kesempatan itu Gubsu menyerahkan penghargaan kepada 24 orang berprestasi di bidangnya yang terdiri atas petani, ketua lembaga ekonomi petani, ketua Gapoktan, penyuluh, koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan dan menulis karya inovasi teknologi tahun 2017 tingkat provinsi Sumatera Utara. Hadir dalam kesempatan tersebut Koordinator Penyuluh Pusat DR Ir Mariati Tamba , 350 orang penyuluh pertanian, 88 mantri tani dan 137 orang petani seluruhnya berasal dari 13 kabupaten/kota wilayah Pantai Timur Sumut yaitu Medan, Binjai, Langkat,Deli Serdang, Serdangbedagai, Tebingtinggi, Asahan, Batubara, Tanjungbalai, Labuha Batu, Labura, Labusel dan Karo.
Secara khusus, Gubsu meminta kepada para teladan untuk menularkan prestasi yang sudah diraih kepada rekan-rekan lainnya. “Selamat berangkat ke Jakarta untuk ikuti rangkaian peringatan Hari Proklamasi di Istana Negara. Khusus para teladan di tingkat provinsi, kalian juga akan diundang menghadiri detik-detik proklamasi di Sumut,” ujar Erry.
Dari 34 priovinsi di Indonesia, Sumut termasuk yang terbaik dari 5 kategori yaitu Balai Penyuluhan Pertanian, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) , petani dan penyuluh serta kelembagaan ekonomi petani.
Koordinator Penyuluh Pusat DR Ir Mariati Tamba menjelaskan bahwa awalnya Sumut masuk lima besar untuk tiga kategori BPP, penyuluh dan Gapoktan. Dari lima besar, setelah kembali dilakukan penilaian Sumut termasuk tiga yang terbaik di Indonesia.
“BPP Deliserdang terpilih menjadi yang terbaik se Indonesia, dan satu lagi penyuluh terbaik dari Sergai. Berbahagia Sumut. Ada dua yang dinilai terbaik yaitu Sulsel dan Sumut, namun Sumutlah yang tertinggi. Selamat mudah-mudahan ini menjadi getuk tular menjadi mutiara bagi seluruh BPP dan penyuluh,” ujar Mariati.
Dalam kesempatan itu, Gubsu mengungkapkan terimakasih kepada para penyuluh, mantri tani dan petani yang ikut memberi kontribusi terhadap pencapaian produksi Sumut. Seperti dikertahui bahwa hasil yang dicapai dalam bidang pembangunan pertanian cukup menggembirakan, dimana produksi padi Sumut berdasarkan data BPS tahun 2016 mencapai 4,6 juta ton GKG meningkat 13 persen dari tahun 2015. Demikian juga untuk komoditi jagung yang produksinya mencapai 1,6 ton pipil kering pada tahun 2016 atau meningkat 2,5 persen dari tahun 2015.
Gubsu Erry mengatakan keberhasilan program pembangunan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura tergantung dari peran penyuluh di lapangan. Menurutnya tugas mendampingi dan memberdayakan petani melalui kelompok tani sangat penting, strategis dan mutlak.”
Tujuannya dari keberadaan penyuluh tidak lain sebagai garda terdepan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan produksi yang bermuara kepada penngkatan pendapatan, daya saing dan kesejahteraan petani,” jelas Erry.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura M Azhar Harahap menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah menyatukan langkah dan persepsi untuk meningkatkan kinerja penyuluh dan mantri tani dalam rangka meningkatkan produktivitas berbagai komoditi sektor pertanian. “Tujuannya adalah untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan dan kedaulatan pangan,” jelas Azhar.
Saat ini jumlah penyuluh di Sumut terdiri dari 2,790 orang terdiri dar penyuluh pertanian PNS 997 orang, THL-TB PP Pusat 1.632 orang dan THL-TBPP Provinsi Sumut 161 orang. Sementara petugas mantri tani Sumut 436 orang. Untuk kelembagaan petani, saat ini jumlah kelompok tani di provinsi Sumut mencapai 36.937 kelompok tani.
Cerdas Lubis menjelaskan bahwa keberhasilannya terpilih sebagai koordinator Balai Penyuluh Pertanian teladan nasional dikarenakan pihaknya menyediakan berbagai fasilitas dan dukungan sehingga kegiatan penyuluhan dan koordinasi bisa berjalan lancar. Para penyuluh di BPP yang dipimpinnya juga pro aktif dalam melahirkan program mendukung swasembada pangan.
“Dari BPP Medan Krio, juga banyak melahirkan petani berperstasi, gapoktan berpestasi dan program kegiatan menunjang swasembada pangan,” kata Cerdas Lubis yang sudah bekerja 33 tahun sebagai penyuluh. Pada tahun 1995 Cerdas juga terpilih sebagai penyuluh teladan di tingkat nasional dan diundang ke istana Negara.
Sementara itu Rudi Effendi Hasibuan dari Sergai dianggap berhasil sebagai penyuluh teladan atas berbagai hal yang sudah dilakukan untuk mengubah pola masyarakat untuk bertani secara cerdas menggunakan benih bersertifikasi dan menggunakan sistem tradisional menjadi lebih berteknologi yaityu dari sistem tegel menjadi legowo yang dapat meningkatkan produksi. Selain itu ada perubahan menggunakan pupuk organik seperti kompos jerami padi. Selain itu dia juga berhasi menggagas pembentukan kelompok tani wanita yang memanfaatkan lahan pekarangan. (wie)