Kalau kita tidak salah mencintai orang, tidak akan mungkin bertepuk sebelah tangan. Siapapun ingin mencintai tetapi juga ingin dicintai, kalau hanya sepihak, itu namanya bertepuk sebelah tangan, karena itu tadi mencintai orang yang salah. Lalu letak salahnya di mana? Letak salahnya karena orang yang kita cintai tidak mencintai kita. Coba seandainya kita mencintai orang yang benar, yang juga mempunyai perasaan cinta kepada kita, jalinan cinta itu tersambut, dan kita akan merasakan benar-benar kehangatan akan sebuah cinta. Bukan cinta yang nyesak karena tidak terbalas, amat menyedihkan!
Cinta bertepuk sebelah tangan itu sungguh menyakitkan, dan sama saja kita menyakiti diri kita sendiri jika kita tetap saja kukuh bertahan mencintai orang yang jelas-jelas tidak mempunyai perasaan apa-apa kepada kita.
Jangan bilang cinta tidak mempunyai mata sehingga kita tidak bisa menjatuhkan pilihan kepada sembarang orang. Andai cinta bisa memilih, tentu akan kita pilih orang yang mencintai kita. Lalu kenapa kita tidak memilih saja orang yang mencintai kita? Karena menurut sebagian orang, cinta tidak bisa memilih, itu makanya terkadang cinta bisa saja jatuh kepada orang yang salah, dan akhirnya terjadilah cinta bertepuk sebelah tangan. Siapa coba yang salah? Ya kita sendiri, karena kita tetap ngotot, memaksakan kehendak perasaan kita kepada orang yang tidak punya perasaan cinta kepada kita.
Kenapa kita tidak berusaha mengunakan logika kita agar kita tidak terjebak oleh perasaan yang salah, yang akhirnya hanya akan merugikan diri kita sendiri? Tidak ada salahnya kita memilih mencintai orang yang mencintai kita. Lalu seandainya kita sudah terlanjur merasakan cinta bertepuk sebelah tangan? Ya kita harus cepat-cepat menyadari kesalahan kita, lalu berusaha untuk menghapus rasa cinta itu dengan belajar mencintai orang yang mencintai kita.
Memang tidak mudah menghapus rasa cinta kita kepada seseorang, tetapi jika kita mempunyai niat untuk kehidupan yang lebih baik, kenapa tidak bisa? Seiring waktu berjalan, perasaan cinta itu akan menguap dengan sendirinya, apa lagi jika ada seseorang yang juga mencintai kita, itu akan menjadi lebih mudah buat kita untuk bisa menghapus rasa cinta yang salah, karena kita juga bisa belajar mencintai orang yang benar, yang mempunyai perasaan sayang kepada kita. Apa lagi orang itu terus menerus memberi dukungan dan semangat kepada kita agar kita bisa selalu optimis menjalani hari-hari kita. Sesuatu yang nampaknya sulit itu akan menjadi mudah kita jalani.
JANGAN BUTAKAN HATI KITA
Mencintai orang dengan hati itu boleh, asalkan tidak berlebihan dan menyakiti diri sendiri. Kalau yang kita cintai itu menyambut perasaan kita, akan menjadi suatu kebahagiaan, tetapi jika tidak! Apa kita akan terus menyakiti hati kita sendiri? Jangan sampai kita dibutakan oleh perasaan yang salah sehingga justru berakibat tidak mengenakan bukan saja buat diri sendiri tetapi juga orang lain
GUNAKAN JUGA LOGIKA
Biarpun cinta itu soal perasaan, tetapi tidak ada salahnya kita juga mengunakan logika agar kita tidak terjebak masuk kedalam penderitaan jika pada akhirnya perasaan kita justru jatuh pada orang yang salah. Contohnya tadi, mencintai orang yang tidak mencintai kita. Bukankah itu sama saja dengan suatu kebodohan yang justru akan membuat hidup kita menderita akibat kesalahan kita sendiri, karena bertepuk sebelah tangan.
DUNIA ITU INDAH
Dunia itu indah dan sangat luas. Jika orang yang kita cintai ternyata tidak mencintai kita, masih ada orang yang nantinya akan mencintai kita, asalkan kita mau bersabar untuk itu. Lalu melihat ke sekeliling kita, Dunia tidaklah sesempit yang kita duga. Dari sekian banyak orang, tentulah ada satu yang akan mencintai kita benar-benar tulus, sambutlah dan cintailah agar kita bisa benar-benar merasakan betapa indahnya dunia sesungguhnya.
Theresia Hardy
