PADEK.JAWAPOS.COM-Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Sumbar, kembali erupsi pada Jumat (5/1/2024) siang pukul 12:18 WIB. Akibat sebaran abu vulkanik gunung api tersebut penutupan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB.
Berdasarkan data petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Rifandi yang dirilis Magma ESDM, tiinggi kolom erupsi tidak teramati. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 8.3 mm dan durasi 36 detik,” katanya.
Menyikapi kondisi tersebut, PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan abu vulkanik, maka masyarakat yang berada di sekitar Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,” imbaunya.
Masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak, juga diimbauagar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari lemerintah daerah,” ingatnya.
Sementara itu, EGM AP II BIM Indrawansyah mengatakan, penutupan sementara operasional diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB, Jumat (5/1/2024). Pasalnya, masih ada sebaran abu vulkanik Marapi di kawasan bandara yang terletak di Kabupaten Padangpariaman itu.
“Notam diperpanjang sampai jam 22.00. Setelah itu kita evaluasi lagi. Dari data VAC Darwin, area poligon masih ada sebaran debu vulkanik,” kata Indrawansyah.(esg/edg)