in

Idra Putri, Plt Kepala MTs Negeri 1 Kota Padang Serahkan Buku Solo Kedua

LAHIRKAN KARYA: Plt Kepala MTsN 1 Kota Padang, Idra Putri,
M.Pd menyerahkan buku solo kedua kepada Kepala Kantor
Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktafiandi, Jumat (12/8).(IST)

Sumbar memiliki banyak guru-guru hebat, tidak hanya di sekolah umum, namun juga di jenjang madrasah. Namun, tidak semua tenaga pendidik yang sudah melahirkan buku. Karena untuk bisa melahirkan karya tulis yang disatukan ke dalam sebuah buku, butuh kegigihan, kerja keras dan juga kesabaran.

Itulah yang sudah dilakukan oleh Plt Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Padang, Idra Putri, M.Pd. Bahkan, yang patut diacungkan jempol adalah, tak hanya satu buku, bahkan wanita yang akrab disapa Idra tersebut sudah meluncurkan buku keduanya yang berisikan kumpulan puisi yang berjudul “Ambigu”.

Karya tersebut juga diserahkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktafiandi. Penyerahannya dilakukan di sela-sela kegiatan Taklshow yang bertempat di Studio Humas MTsN 1 Kota Padang, Jumat (12/8).

Atas karya yang dilahirkan tersebut, Edy Oktafiandi memberikan apresiasi dan acungan jempol kepada Idra Putri yang notabene pernah terpilih menjadi Seribu Guru Motivator Literasi se-Indonesia. Kakankemenag berpesan pada kesempatan itu, teruslah menulis karena dengan menulis itu inspirasi, ide-ide cemerlang, dan kreatif akan tertuang dalam bentuk tulisan yang akan menginspirasi banyak orang dan penuh manfaat.

Edy Oktafiandi juga tidak menampik jika di MTsN 1 Kota Padang memiliki banyak guru dan siswa yang punya kompetensi dalam menulis. Hal itu telah terlihat secara kasad mata dari beberapa karya yang telah dilahirkan.

Bahkan juga selalu menghiasi media pemberitaan baik cetak maupun online dan juga mengisi Pojok Literasi di Kanwil Kemenag Sumbar, Kantor Kemenag Kota Padang, dan Pustaka-pustaka madrasah di Kota Padang.

Atas apresiasi tersebut, Idra Putri mengungkapkan rasa syukur. Dan harusnya, karena di tengah kesibukannya sebagai Plt Kepala Madrasah, tugas-tugas sebagai wakil kurikulum, lalu pendidik yang juga harus mengajar dua belas jam tatap muka, juga Fasilitator Provinsi (Fasprov), pengurus KPPL Kemenag Padang, dan juga Seribu Guru Motivator Literasi Indonesia, serta sebagai istri dan ibu rumah tangga, Idra Putri mampu menyelesaikan bukunya yang kedua ini. Disamping puluhan buku antologi yang juga sudah diterbitkan.

Idra mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenag Kota Padang yang merupakan sosok pimpinan yang selalu menginspirasi, mensupport dan menghargai setiap karya yang dilahirkan oleh guru.

“Terima kasih juga disampaikan kepada unsur pimpinan, guru, dan pegawai MTsN 1 Padang atas dukungan dan doanya sehingga saya mampu menyelesaikan bukunya,” akunya.

Inpirasi menulis bagi Idra Putri, sebenarnya telah tumbuh sejak dulunya, bahkan meski sering kali dihadapkan dengan rutinitas yang padat, dia selalu menyempatkan diri untuk menulis. Menulis itu boleh dikatakan seperti makan baginya. Kalau tidak menulis dalam sehari rasanya ada yang berkurang.

“Dia berharap semuanya bisa menulis. Sesibuk apapun, yang penting harus ada keinginan untuk yang pertama. Kalau keinginan sudah ada maka ide-ide sudah pastikan akan mengalir begitu saja,” akunya.

Selain itu, juga harus rela mengeluarkan uang untuk membeli buku, baik yang dibeli untuk referensi maupun biaya cetak buku sendiri. Kalau ingin jadi penulis jangan pernah perhitungan dengan biaya peningkatan kompetensi diri. Dengan ikut pelatihan menulis hingga bisa menerbitkan sebuah buku, juga salah satu upaya peningkatan kompetensi diri.

“Kita ASN diberi tunjangan untuk meningkatkan kompetensi diri. Apalagi untuk bisa melahirkan sebuah buku yang bisa dijadikan untuk angka kredit naik pangkat yang ujung-ujungnya juga menambah koin,” katanya.

Idra juga mengisahkan pengalaman harian yang dijalaninya. Rasa senang, capek, benci, dan bahagia dan fenomena di lapangan, semuanya bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Baik berbentuk puisi, cerpen, pentigraf, artikel, opini dan lain-lain.

“Dengan menulis kita bisa mengungkapkan rasa yang terpendam, suka dan duka. Dengan menulis kita bisa mengukur kemampuan dalam mengolah bahasa. Jadilah penulis agar bisa dikenal dunia,” ungkap Idra.(***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pelaku Pembunuhan di Desa Rawa Mangoli Dijatuhi Hukuman Mati

Mengintip SMK Negeri di Sudut Kabupaten Limapuluh Kota, Prestasi Nasional!