Jakarta ( Berita ) : Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis dibuka melemah 5,69 poin seiring dengan sentimen negatif eksternal.
IHSG BEI dibuka turun 5,69 poin atau 0,10 persen menjadi 5.818,55 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 1,43 poin (0,15 persen) menjadi 970,58 poin.
“Di tengah ancaman kelebihan pasokan minyak dunia dan geopolitik global menjadi salah satu pemicu pelemahan IHSG,” kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis [3/8].
Berkenaan dengan harga minyak, Nico Omer mengatakan bahwa ekspor minyak mentah Libya naik ke level tertinggi dalam tiga tahun di tengah Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan sejumlah negara non-OPEC berupaya membatasi surplus pasokan global.
Di sisi lain, lanjut Nico, ancaman serangan Amerika Serikat ke Korea Utara menyusul pengembangan rudal jarak jauh yang bisa membawa nuklir. Pemerintah Korea Utara menyatakan telah berhasil melakukan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk kedua kalinya.
Dari dalam negeri, ia mengatakan bahwa sentimen mengenai pemerintah yang akan berupaya membuat proses perizinan impor, terutama untuk bahan baku, menjadi lebih cepat diharapkan direspon positif pasar.
“Dengan penyederhanaan tahapan perizinan dapat memudahkan pengusaha UMKM memperoleh izin impor bahan baku. Diharapkan situasi itu dapat mendoroong aktivitas ekonmi lebih bergerak,” katanya.
Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa nilai tukar rupiah yang kembali terapresiasi terhadap dolar AS turut menambah sentimen positif bagi IHSG. “Diharapkan, di tengah sentimen domestik yang relatif positif dapat memicu investor asing melakukan aksi beli,” kata Reza.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 71,42 poin (0,36 persen) ke 20.007,64, indeks Hang Seng melemah 163,84 poin (0,59 persen) ke 27.443,54, dan Straits Times melemah 15,79 poin (0,46 persen) ke posisi 3.332,59. (ant )