Kesibukan sebagai guru dan sebagai Wakil Kesiswaan di SMPN 1 Pariaman tak menghalangi Ikhlasiah, 40, bergiat di bidang literasi. Buktinya, Ikhlasiah telah membukukan karya sastranya dalam lima buku mulai dari antologi puisi, kumpulan pantun hingga novel.
Sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia, Ikhlasiah seringkali harus menunjukan contoh karya sastra kepada siswanya saat proses belajar mengajar (PBM). Hal ini yang kemudian memotivasi Ilas, begitu ia akrab disapa terinspirasi untuk lebih giat menulis karya sastra dan membukukannya.
“Motivasi awalnya itu, saya ingin buku karya sastra yang jadi bahan ajar adalah hasil karya sendiri. Alhamdulillah kemudian terwujud dan karya ini sekaligus untuk motivasi ke siswa bahwa mereka juga bisa berkarya,” ujar Ikhlasiah saat ditemui Padang Ekspres di ruang kerjanya di SMPN 1 Pariaman.
Hingga saat ini sedikitnya sudah ada lima buku yang memuat karyanya. Antologi puisi dengan judul ilusi cinta anak manusia merupakan karya pertama ilas yang kemudian dicetak menjadi buku pada tahun 2017.
Tahun 2021, ibu tiga anak ini kembali menerbitkan antologi puisi bersama sastrawan se-ASEAN dengan judul doa untuk bangsa. Masih di tahun 2021, perempuan berkacamata ini menulis kumpulan pantun persahabatan yang juga kemudian dicetak buku.
Untuk buku keempat masih berbentuk kumpulan puisi ratok bansi minang. Terbaru pada tahun 2022 Ikhlasiah kembali berkarya lewat kumpulan puisi tunggal dengan judul “Renjana” kumpulan puisi ini mengisahkan tentang kerinduan anak terhadap orangtua yang telah tiada.
Saat ini ilas juga tengah menpersiapkan buku ke enamnya antologi gurindam kalbu yang ia targetkan siap cetak Oktober mendatang. Tak hanya menulis dan menghasilkan buku, wakil kepala siswa yang akrab dengan muridnya ini juga selalu memotivasi siswanya untuk mencintai literasi.
Membudayakan membaca dan mulai untuk menulis karya sastra bagian dari motivasi yang ia lakukukan untuk siswanya. “Saya selalu memotivasi siswa baik di rumah mapun di sekolah, jika ingin mengenal dunia maka membacalah. Jika ingin dikenal dunia maka menulislah,” ujarnya.
Kerja keras Ikhlasiah memotivasi siswanya juga membuat siswa aktif membaca dan kreatif di bidang literasi. Tak ayal siswa/siswi di SMPN 1 Pariaman selalu juara dalam berbagai gelaran festival literasi dan kebudayaan antar sekolah di Kota Pariaman bahkan juara hingga tingkat Provinsi Sumbar. Ia berharap anak didiknya juga nantinya bisa menghasilkan buku-buku yang di bidang karya sastra. (nia)