SHANGHAI,– Impor jasa Tiongkok diperkirakan akan mencapai 2,5 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.320) dalam lima tahun ke depan saat negara tersebut terus membuka pasarnya yang luas, menurut Kementerian Perdagangan China.
Angka tersebut nantinya mewakili lebih dari 10 persen total global, kata kementerian tersebut pada Jumat (6/11) dalam sebuah laporan tentang impor jasa China yang dirilis di sela-sela perhelatan Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) ketiga yang sedang berlangsung.
Belanja perjalanan keluar (outbound) kemungkinan akan melampaui 1 triliun dolar AS selama periode tersebut, sementara impor layanan digital, termasuk biaya untuk penggunaan kekayaan intelektual dan layanan keuangan, dapat mencapai 1,3 triliun dolar AS, papar laporan tersebut.
Sementara itu, China akan melonggarkan pembatasan kepemilikan saham asing dalam jasa telekomunikasi bernilai tambah, layanan komersial juga transportasi, guna memperkuat industri jasa modern, ujar kementerian tersebut.
Dengan daftar negatif untuk perdagangan jasa lintas batas yang tengah berlangsung, China juga akan mengurangi pembatasan pada penyedia jasa luar negeri dan layanan mereka di sejumlah sektor seperti perjalanan, perawatan medis, pendidikan, hukum, layanan ilmiah dan teknologi, budaya, keuangan, serta perdagangan elektronik (e-commerce), papar kementerian itu lebih lanjut.
Sejak bergabung dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 2001 lalu, China telah melakukan impor jasa senilai 4,7 triliun dolar AS, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 15,2 persen, jauh melebihi rata-rata global yakni 7,7 persen, menurut laporan itu.
Pada 2019 saja, impor jasa China menyediakan lebih dari 18 juta lapangan kerja bagi mitra dagangnya, imbuh kementerian tersebut, yang mengutip angka dari Bank Dunia dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Terlepas dari dampak epidemi COVID-19, impor layanan digital China meningkat 5,6 persen secara tahunan dalam delapan bulan pertama 2020. Ant/P-4