Pasca-kebakaran yang melanda Blok J, Pasar Aurkuning, Jumat (17/11), petugas INAFIS Polda Sumbar dibantu tim Labfor Medan turun melakukan penelitian, dan mengumpulkan data-data untuk mencari kepastian penyebab kebakaran. Petugas memulai penyisiran dari Blok J yang dijadikan gudang penyimpanan pakaian pedagang Aurkuning.
Pantauan Padang Ekspres, petugas INAFIS sibuk mengitari lorong demi lorong blok J yang dijadikan gudang penyimpanan pakaian pedagang di Pasar Aur Kuning. Sebagian petugas Polres Bukittinggi juga tampak berjaga.
Di balik garis police line yang dipasang sejak Jumat siang, puluhan pedagang tampak tak sabar ingin melihat kondisi kiosnya yang hangus terpanggang. Mereka tetap berprasangka baik, kalau-kalau ada barang yang masih selamat dari kobaran api.
Kasi INAFIS Polda Sumbar Kompol Zulwahni mengatakan, pihak masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang-barang bukti untuk mengungkap penyebab kebakaran Pasar Aurkuning. “Ada enam petugas Inafis dari Polda Sumbar dibantu dua petugas Labfor Medan,” kata Zulwahni di sela penyelidikan.
Menurut Zulwahni, ada lima item biasanya menjadi penyebab kebakaran. Yakni, dibakar, permasalahan kabel listrik yang tidak standar, dan api langsung. Kemudian disebabkan kejadian alam dan kegiatan yang tidak sengaja menimbulkan api.
Untuk mengungkapkan hal tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah penyelidikan lebih dalam. Mulai dari kronologis awal kebakaran, olah tempat kejadian peristiwa (TKP) dan analisis. “Kita masih tahap penyelidikan,” katanya.
Diwawancara terpisah, Wali Kota Bukittinggi, M Ramlan Nurmatias mengatakan, kondisi bangunan antara pertokoan di Pusat Aurkuning berbeda dengan kondisi di Pusat Pertokoan Pasar Atas yang terbakar pada 31 Oktober 2017 lalu.
“Jumlah toko dan lapak di Pusat Grosir Aur Kuning ini 5.879 petak, yang terbakar yaitu 64 toko dan 900 lapak bulanan yang barangnya habis terbakar. Apabila material bekas kebakaran dibersihkan dan dibangun secara sama-sama, toko dan lapak ini akan dapat dimanfaatkan kembali oleh para pedagang,” jelasnya, saat mendampingi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno meninjau lokasi kebakaran.
Ramlan Nurmatias, menegaskan tidak seluruh toko dan lapak terbakar. Dia juga memperkirakan kerugian sementara mencapai Rp 85 miliar. “Perkiraan jumlah kerugian itu berasal dari perhitungan kasar jumlah barang-barang dagangan yang habis terbakar. Juga dari fisik bangunan toko dan lapak pedagang yang terbakar,” ulasnya.
Terkait lokasi penampungan, sambung, Ramlan, masih ada stok lapak yang masih kosong di Pasar Aur ini dan dapat digunakan pedagang, namun dalam hal ini Pemko Bukittinggi mengusahakan perbaikan secepat mungkin.
“Terkait penyebab kebakaran, pihak Pemko Bukittinggi masih belum dapat memastikan. Saat ini Tim Inafis dari Polres Bukittinggi dan Polda Sumbar sudah datang, dan melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran,” terangnya.
Ramlan menambahkan, untuk menjaga keamanan di wilayah Pusat Grosir Aurkuning ini, saat ini Polres Bukittinggi bersama Satuan Polisi Pamong Praja piket di Posko Pengamanan, dan tim ini juga menerima segala bentuk pengaduan dari pedagang yang terimbas kebakaran. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, Pemprov bersama Pemko Bukittinggi akan berupaya dengan maksimal mencarikan jalan keluar, agar pedagang Pusat Grosir Aurkuning terkena musibah kebakaran, dapat berdagang kembali seperti biasa.
“Kebakaran ini musibah, maka dari itu pedagang diminta untuk bersabar, karena ada hikmah di balik peristiwa ini, serta pemerintah tidak akan tinggal diam untuk memberikan bantuan,” kata Irwan Prayitno, saat meninjau lokasi kebakaran di Pusat Grosir Aurkuning, Sabtu (18/11).
Menurut Irwan Prayitno, saat ini pihak kepolisian juga melakukan upaya pembersihan material bekas kebakaran yang dibantu organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dari Pemko Bukittinggi. Sehingga dapat dilakukan perbaikan, sekaligus mempersiapkan lokasi penampungan.
“Saat ini bantuan dari Badan Amil Zakat (Baznas) Provinsi Sumatera Barat, kabupaten dan kota, dana tidak terduga dari Pemrov Sumbar dan Pemko Bukittinggi disalurkan. Mudah-mudahan dengan tersalurnya dana ini proses perbaikan berlangsung dengan cepat,” terangnya.
Irwan Prayitno menambahkan, setelah dilakukan pencekan di lokasi kebakaran, bangunan yang ditempati pedagang ini konstruksinya tidak mengalami dampak parah, sehingga tidak perlu dilakukan relokasi tempat.
“Dari pengecekan Dinas Pekerjaan Umum Sumbar, untuk lantai dasar Pusat Grosir Aurkuning dinilai tidak mengalami dampak yang parah. Dengan mencat rolling door atau pintu dan dinding toko, pedagang akan dapat memanfaatkannya kembali, dan diharapkan seluruh proses ini berjalan dengan lancar,” tukasnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.