PADEK.CO–Wakil Bupati Pasaman Sabar AS minta agar Auditorium Komplek Ruko Lubuksikaping, dikelola dan difungsikan menjadi pusat penampilan seni dan kreatifitas anak nagari Pasaman.
“Kita kelola dan manfaatkan sarana prasarana yang ada di kompleks ini, dan secara rutin dan berkala, laksanakan penampilan atraksi seni dan budaya anak nagari di sini,” ujar Wabup Sabar AS.
Hal itu disampaikan Wabup Sabar, saat membuka Pentas Seni Budaya yang diselenggarakan Sanggar Seni Budaya Tageh Nagari Durian Tinggi, Sabtu (28/10) malam di Auditorium Komplek Ruko Lubuksikaping
Melihat antusias masyarakat yang ramai memadati acara pentas seni kreatifitas anak nagari tersebut, Wabup Sabar yakin, kegiatan ini akan menumbuhkembangkan usaha-usaha UMKM dan secara simultan menggerakkan ekonomi masyarakat secara umum.
“Pengelolaannya mesti terkoordinir, tidak hanya tanggung jawab Disporabudpar, tapi akan melibatkan OPD teknis lainnya, sesuai pembidangan tugas masing-masing,” sebut wabup.
Dijelaskan, untuk masalah kebersihan dan lampu penerangan, ditangani Dinas Perkim LH, soal keamanan dan ketertiban oleh Satpol PP, kemudian Wi-Fi dan jaringan digital oleh Dinas Kominfo, penyediaan air bersih ditangani PDAM serta OPD lain akan dilibatkan nantinya.
“Atas keterlibatan semua pihak, termasuk nagari-nagari di Pasaman dalam menggelar acara yang luar biasa ini, saya berikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ke depan akan kita gelar setiap minggu atau minimal setiap satu bulan sekali,” ujar Wabup Sabar AS senang.
Pembukaan pentas seni Tageh Budaya 2023, ditandai dengan pemukulan gendang oleh Wakil Bupati Pasaman didampingi Wali Nagari Durian Tinggi dan Kepala Dinas Porabudpar Pasaman.
Berbagai atraksi kesenian Minang Kabau, dalam kreasi tari dan lagu bernuansa Islam, dibawakan dengan apik dan menarik oleh anak nagari Lubuk Sikaping.
Sementara di sekeliling pentas, tepuk tangan penonton, terdengar riuh bergemuruh, sehingga menambah semaraknya suasana malam minggu di kompleks Ruko Lubuk Sikaping. Tak ketinggalan pedagang asongan ikut kebanjiran rezeki, lantaran dagangannya habis, laku terjual. (*)
