in

Ini Dia Guru SMK 1 Sipora, Pemilik Sertifikat Wasit Sepak Bola Nasional!

PRESTASI: Puja Benny
Saputra saat memimpin
pertandingan sepak bola.(IST)

Barangkali tak banyak yang tahu, ternyata salah seorang tenaga pengajar di SMK 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai bernama Puja Benny Saputra, 27, tercatat sebagai seorang wasit sepak bola berlisensi C-1 atau kategori wasit nasional.

Hal ini tentunya, tidak saja menjadi kebanggaan bagi siswa dan para guru di SMK 1 Sipora, tapi Provinsi Sumbar pada umumnya. Seperti apa sosok Puja Benny Saputra ini?

DARAH olahraga agaknya memang sudah lama mengalir di dalam tubuh lelaki tamatan Universitas Negeri Padang (UNP) jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskes) tahun 2018 ini.

Kecintaanya, akan dunia olahraga, khususnya olahraga sepak bola mengantarkan pria kelahiran Kototinggi, Kecamatan Gunungomeh, Kabupaten Limapuluh Kota, 5 Desember 1995 ini, bisa meraih sertifikat wasit nasional pada tahun 2019 lalu.

Sejumlah pertandingan sepak bola baik tingkat nasional maupun liga sudah pernah dipimpinnya usai meraih lisensi C1 tersebut. Sebut saja, misalnya, pertandingan semi final Liga 3 regional Sumbar antara PSKB melawan PSP Padang pada akhir Desember 2021 kemarin yang pernah diwasitinya.

Selain itu, lelaki yang menamatkan pendidikan dasarnya di SD Negeri 07 Kototinggi ini, juga pernah menjadi wasit sepak bola Piala Soeratin U 17 Asosiasi Provinsi PSSI Sumbar pada tahun yang sama.

“Sebetulnya, masih banyak lagi pertandingan sepak bola yang saya pimpin. Tapi, yang saya ingat hanya beberapa saja. Semenjak bertugas di Mentawai, saya lebih banyak berbagi ilmu kepada siswa dan anak-anak muda pecinta olahraga sepak bola. Apalagi, saya juga sudah mendapat mandat dari Asprov PSSI Sumbar untuk mengembangkan olahraga sepak bola di Mentawai,” jelas Puja Benny Saputra kepada Padang Ekspres.

Tak main-main, putra kedua dari pasangan suami istri, Benny dan Hemma Yenti, telah mengantongi 4 sertifikat wasit sekaligus. Mulai dari sertifikat wasit sepak bola tingkat Kabupaten (C-III) pada tahun 2017 dan dilanjutkan kursus wasit C-II pada tahun yang sama dan kursus wasit C-1 tingkat nasional pada usia 24 tahun di Pekanbaru.

Lalu, pada tahun 2021, pria alumni SMK N 2 Payakumbuh ini, juga mampu menyelesaikan kursus wasit futsal level II tingkat provinsi di Kota Padang. Meskipun memiliki segudang prestasi, tidak lantas membuat pria yang akrab disapa Puja ini menjadi jumawa.

Guru pendidikan jasmani SMK 1 Sipora ini, terus bertekad mengembangkan olahraga sepak bola di Kepulauan Mentawai. Di mana, hal itu sejalan dengan ilmu agama yang didapatnya, tentang bagaimana pentingnya berbagi ilmu dan maafaat kepada banyak orang.

“Saya siap sedia atau pun secara sukarela mengembangkan olahraga, khususnya olahraga sepak bola di Kepulauan Mentawai. Dari provinsi, saya juga sudah dimandatkan untuk membina olahraga sepak bola di Mentawai. Saya melihat, sebetulnya peminat dan pemain sepak bola di Mentawai sangat potensial secara fisik, tinggal bagaimana potensi yang ada ini optimalkan,” ungkapnya.

Hal itu, kata Puja, dapat dilihat dari kondisi dan minat para pelajar anak didiknya saat ini, yang mana untuk belajar praktek di lapangan akan lebih menyenangkan bagi mereka, dibandingkan belajar teori di dalam kelas. Tinggal lagi bagaimana memahami tentang peraturan dan permainan sepak bola yang setiap waktu mengalami perubahan dari Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB).

Semenjak mengabdi di Mentawai, dia juga mengaku, sudah banyak memperkenalkan diri, baik kepada organisasi cabang olahraga sepak bola di Kepulauan sendiri, maupun instansi pemerintahan yang menaungi olahraga di Kepulauan Mentawai.

Ke depan, dirinya akan ikut serta mendorong putra-putri Mentawai untuk mengembangkan diri di bidang perwasitan.

“Kemudian, juga Asosiasi Kabupaten PSSI Kepulauan Mentawai juga belum terbentuk. Nah, ke depan, bagaimana ini bisa digerakkan bersama-sama untuk memajukan olahraga, khususnya olahraga sepak bola. Tentunya, hal ini membutuhkan dukungan semua pihak, tidak hanya organisasi olahraga saja, namun, juga seluruh elemen,” pungkasnya. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Xinjiang, Pusat Islam di China

Listrik Padam di Sebagian Sumatera & Babel, PLN: Estimasi Penormalan 3 Jam