tanjungpinang pos – Reaksi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut ancaman terhadap Indonesia bisa jadi muncul dari dalam negeri. Menurutnya, kesadaran bela negara perlu ditanamkan untuk mengantisipasi hal itu.
“Kita menghadapi ancaman multidimensional, Apa yang sudah saya lakukan untuk negeri ini? Kalau belum ayo kita bersama memberikan yang terbaik dari diri kita atau mengoreksi yang salah,” kata Wiranto dalam sambutannya di acara pelantikan IKA UNJ 2017-2020, Jumat (8/9).
Wiranto menjelaskan ancaman yang mengancam stabilitas Indonesia berupa narkotika pembalakan liar perdagangan manusia terorisme radikalisme korupsi. ia menyebut, ancaman itu juga berasal dari dalam bangsa Indonesia. “ Kalau di Amerika dulu, ‘right or wrong is my country’, tapi kemudian diralat kalau country-nya wrong terus masa kita bela. Maka diubah menjadi ‘right or wrong is my country, if right keep it right, if wrong set it right’. Semangat seperti itu seharusnya kita miliki,” ujar Wiranto.
Wiranto beranggapan perguruan tinggi merupakan wadah pusat kecerdasan bangsa. menurutnya, akademisi memiliki tanggung jawab besar mengenai kesadaran bela negara. Ia beralasan bela negara bukan hanya tugas militer dan polisi. “Tapi, kewajiban semua sebagai warga negara,” ujarnya.
“ Biasanya ancaman itu berkolaborasi dengan bangsa kita sendiri Ada narkoba illegal logging illegal fishing human trafficking ada terorisme radikalisme. Korupsi itu semuanya kan dari bangsa sendiri. kalo kita nggak punya kesadaran bela negara membela negeri ini kita yang merusak sendiri negeri ini,” kata Wiranto.
ancaman multidimensional juga berpotensi membuat Indonesia menjadi tidak stabil. Apabila tidak ada stabilitas, tak bisa membangun bangsa. Apabila negara tak bisa membangun bangsa tidak bisa menyejahterakan masyarakat. Hal itu membuat Indonesia kalah bersaing dengan negara lain. “Kalau tidak sejahtera akan kalah dengan bangsa lain,” ujar Wiranto.