in

Israel Lanjutkan Serangan Besar-besaran di Gaza, Gencatan Senjata Gagal

Anak-anak yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa untuk dirawat pasca serangan Israel di Deir el-Balah, Gaza, pada 2 Desember 2023. (Foto: Ali Jadallah/Anadolu Agency)

PADEK.JAWAPOS.COM-Masa depan gencatan senjata berada dalam bahaya setelah Israel kembali melakukan serangan intensif di Jalur Gaza. Israel membombardir ratusan sasaran di Gaza saat upaya gencatan senjata gagal dilakukan.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak berakhirnya gencatan senjata sementara pada Jumat (1/12/2023), telah hampir 200 orang tewas akibat serangan Israel.

Kota Khan Younis di selatan Gaza, tempat ribuan warga sipil pindah dari utara, mengalami pemboman hebat pada hari Jumat, ketika gencatan senjata selama seminggu berakhir. Serangan semakin intensif dilakukan Israel pada hari Sabtu (2/12/2023).

Awan asap abu-abu akibat serangan tersebut menyelimuti Gaza. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 190 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam pemboman Israel yang kembali terjadi.

Israel mengatakan pasukan darat, udara dan lautnya menyerang lebih dari 400 sasaran di Gaza dalam serangan terbarunya. Mereka juga meminta masyarakat untuk mengungsi dari Khan Younis saat mereka memperluas operasi militernya. Warga didesak untuk bergerak ke selatan menuju Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Hind Khoudary dari Al Jazeera di Deir el-Balah di Gaza tengah mengatakan, tank-tank Israel tidak berhenti menembaki daerah tersebut dan kapal-kapal perang menyerang garis pantainya. “Rumah-rumah menjadi sasaran. Setidaknya tiga masjid dihantam. Daerah di Jalur Gaza – utara, selatan dan tengah – semuanya menjadi sasaran,” ungkapnya.

Bantuan Terganggu

Organisasi-organisasi bantuan menghadapi kesulitan dalam beroperasi ketika Israel melanjutkan pemboman terhadap warga Palestina di Gaza. Truk-truk bantuan tidak dapat masuk sejak Jumat ketika militer Israel kembali mengebom sasaran-sasaran Gaza, menewaskan ratusan warga Palestina.

PBB menyebutkan, tidak ada konvoi bantuan atau pengiriman bahan bakar yang memasuki Gaza sejak pukul 18.00 pada hari Jumat, dan konvoi bantuan yang siap memasuki Gaza tetap berada di sisi perbatasan Mesir.

Sebelum gencatan senjata yang diberlakukan delapan hari lalu, kurang dari 100 truk melewati Gaza setiap hari. Sekitar 200 truk masuk setiap hari selama gencatan senjata berlangsung. Menurut PBB, aliran bantuan saat ini tidak sebanding dengan kebutuhan warga sipil yang mengalami penderitaan di Gaza.

Perundingan Gagal

Israel dan Hamas saling menyalahkan atas gagalnya gencatan senjata dengan menolak persyaratan perpanjangan pembebasan sandera harian yang ditahan oleh pejuang Hamas dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

PBB mengatakan pertempuran itu akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan ekstrem di Gaza. “Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB di Jenewa.l seperti dilansir dari Al Jazeera.

“Hari ini, dalam hitungan jam, banyak orang dilaporkan tewas dan terluka. Keluarga-keluarga disuruh mengungsi lagi. Harapan pupus,” kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths, seraya menambahkan bahwa anak-anak, perempuan dan laki-laki di Gaza tidak punya tempat yang aman untuk pergi dan sangat sedikit untuk bertahan hidup.

Jeda perang sejak 24 November telah diperpanjang dua kali hingga Jumat (1/12/2023). Israel mengatakan gencatan senjata itu dapat berlanjut selama Hamas membebaskan 10 sandera setiap hari.

Namun setelah tujuh hari, para mediator gagal menemukan formula untuk membebaskan lebih banyak sandera. Israel menuduh Hamas menolak melepaskan semua perempuan yang ditahannya.

Israel telah menarik perunding Mossad dari Qatar yang bersama Mesir dan Amerika Serikat memediasi pembicaraan untuk jeda baru dalam perang Israel-Hamas.

“Menyusul kebuntuan dalam negosiasi dan atas arahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, David Barnea, kepala Mossad, memerintahkan timnya di Doha untuk kembali ke Israel,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu seperti dikutip dari Al Jazeera.

Pernyataan itu menuduh Hamas tidak memenuhi kesepakatannya untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Kesepakatan itu mencakup pembebasan semua perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza sesuai dengan daftar yang disampaikan kepada Hamas dan disepakati.

Beberapa jam kemudian, Hamas mengatakan tidak akan ada lagi pertukaran tahanan dengan Israel sampai perang di Gaza selesai.

“Sikap resmi kami adalah tidak akan ada pertukaran tahanan lebih lanjut sampai perang berakhir,” kata wakil ketua kelompok tersebut, Saleh al-Arouri, kepada Al Jazeera.

Saleh menyampaikan bahwa tahanan Israel tidak akan dibebaskan sampai tahanan Palestina dibebaskan dan setelah gencatan senjata diberlakukan. “Yang tersisa dari tahanan Israel adalah tentara dan warga sipil yang bertugas di militer,” tambahnya.

Israel bersikeras menuding pihaknya masih menahan perempuan dan anak-anak. “Kami telah membebaskan mereka semuanya,” ungkap Saleh.

Sementara itu Qatar yang memainkan peran mediasi utama, mengatakan perundingan terus berlanjut dengan Israel dan Palestina untuk memulihkan gencatan senjata,l. Namun pemboman Israel yang kembali terjadi di Gaza telah memperumit masalah.

Israel mengatakan prioritasnya adalah membebaskan sandera sebanyak mungkin karena mereka memberikan tekanan militer terhadap Hamas.

Para pejabat AS mengatakan kepada surat kabar The Wall Street Journal bahwa Washington memberi Israel bom “penghancur bunker” berukuran besar , di antara puluhan ribu senjata dan peluru artileri lainnya, untuk membantu mengusir Hamas dari Gaza.

Sementara itu, Israel telah memberi tahu beberapa negara Arab bahwa mereka ingin membuat zona penyangga di perbatasan Gaza sisi Palestina untuk mencegah serangan di masa depan, kata sumber di Mesir dan regional, yang dikutip oleh kantor berita Reuters.

Di sisi lain, terjadi peningkatan kembali konflik di perbatasan Israel di Suriah dan Lebanon setelah gencatan senjata di Gaza berakhir.

Pertahanan udara Suriah berhasil menghalau serangan roket Israel terhadap sasaran di sekitar Damaskus pada Sabtu pagi, menurut laporan media pemerintah Suriah, yang menambahkan bahwa sebagian besar rudal tersebut ditembak jatuh.

Secara terpisah, korban jiwa dilaporkan di Lebanon selatan, dan media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa penembakan Israel menewaskan tiga orang pada hari Jumat.

Kelompok Hizbullah Lebanon, mengatakan dua dari mereka yang tewas adalah pejuangnya. Ditambahkannya, pihaknya telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi militer Israel di perbatasan.

Serangan Israel sejak 7 Oktober telah merusak sebagian besar wilayah Gaza, yang dikuasai Hamas sejak tahun 2007. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza, termasuk 6.150 anak-anak, telah terbunuh dan ribuan lainnya hilang.(ajz)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Peringatan Dini Cuaca BMKG: Wilayah di Sumbar yang Berpotensi Hujan Sedang-Lebat

Kota Lubuksikaping Pasaman Porak-poranda Dihantam Air Bah