in

Jadi Datuak, Dr Roni Siap Minimalisir Dampak Narkoba

Suku Simabur, Tanjungbalik, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, akhirnya resmi memiliki datuak pucuak setelah sekian lama gelar itu kosong. Seiring dilewakannya Dr dr Roni Eka Sahputra SpOT (K) guna mengemban gelar Datuak Sutan Dilangik, datuak pucuak Suku Simabur Tanjungbalik.

Prosesi malewakan gala itu dilaksanakan di Surau Balenggek, Jorong Pasa Mudiak, Tanjungbalik, akhir pekan lalu. Dr Roni sendiri merupakan dokter spesialis tulang belakang RSUP M Djamil Padang yang juga dokter Fakultas Kedokteran Unand.

Kepada Padang Ekspres yang hadir dalam acara itu, Dr Roni menekankan sejumlah program yang dilakukannya selaku datuak/ pengulu Suku Simabur. Salah satunya, meminimalisir generasi muda dari ancaman narkoba. “Kita akan mengintensifkan kegiatan-kegiatan bermanfaat di tengah generasi muda,” terang dia. 

Prosesi batagak pengulu ini, dihadiri  segenap ninik mamak ampek jinih utusan enam suku (Limaupanjang, Limausingkek, Simabua, Bendang, Pitopang Piliang dan Payoboda). Lalu, Ketua KAN, bundo kanduang, alim ulama, cerdik pandai, urang sumando dan sapiah balahan dari berbagai daerah. Termasuk, Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo, pengurus LKAAM, serta sejumlah organisasi sosial kemasyarakatan lainnya.

Puncak upacara pelewaan gelar Dt Sutan Dilangik sebagai Pangulu Pucuk kaum suku Simabua ini, ditandai dengan pemasangan pakaian kebesaran panghulu. Lalu, penyelipan karih di pinggang, serta penyerahan tongkat titah kebesaran rajo. Disertai pemasangan pakaian bundo kanduang dan tingkuluak batanduak pada istri sang datuak, Ny Nivaliza Roni Eka Sahputra.

Disusul ritual pidato panjang batagak panghulu yang berisikan pasambahan, tambo alam dan tambo adat, serta pidato pati ambalau (pengukuhan) gelar panghulu di hadapan seluruh pemangku adat,  bundo kanduang, alim ulama, cerdik pandai dan tamu kehormatan laiannya. Tak ketinggalan pula prosesi bararak diiringi talempong, berikut makan bajamba sebagai simbol baputiah hati, kebersamaan dan kesejahteraan. 

”Alhamdulillah alek gadang ini terselenggara dengan hikmat, hingga kaum Suku Simabua kembali punya pangulu pucuk tempat bersandar bagi anak kemenakan. Menggantikan panghulu sebelumnya yang dijabat oleh Nurfadil,” jelas Arlisman didampingi Masrul Barsal selaku pihak sipangka.

Dijelaskan Arlisman, dikukuhkannya kembali gelar Dt. Sutan Dilangik untuk menaungi anak kemenakan adalah sebuah anugerah dari Allah SWT. Gelar ini sempat dilipat lebih 8 tahun, setelah pengulu sebelumnya menyatakan ketidaksanggupannya memikul tanggung jawab karena faktor kesibukan. Lebih-lebih, dia berdomisili di luar daerah, jarang pulang. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Indonesia, We Did It (Again)

New CRF150L, Andal dan Styling Motorcross