Akreditasi merupakan indikator kualitas sekolah saat ini. Untuk Kota Pariaman, 99 persen sekolah yang ada di Kota Tabuik ini sudah terakreditasi.
Namun demikian, Ketua DPRD Pariaman Mardison Mahyudin mengingatkan agar sekolah dan seluruh komponen mempertahankan kualitas akreditasi tersebut dalam proses belajar mengajar.
Data Dinas Pendidikan di Kota Pariaman menunjukkan, total SLTP yang ada di Kota Pariaman, yakni 9 SLTP negeri dan 1 SLTP swasta.
Seluruhnya telah terakreditasi dengan rincian nilai akreditasi A berhasil diperoleh 6 sekolah dan 4 SLTP lainnya mendapatkan akreditasi B. Untuk SD total jumlahnya 72 SD negeri dan 3 SD swasta.
Sebanyak 12 SD berhasil meraih akreditasi A dan 61 SD akreditasi B. Sementara dua SD swasta yang belum terakreditasi, dinyatakan belum cukup umurnya untuk didaftarkan akreditasi, belum 3 tahun berlangsung proses pendidikan.
“Akreditasi ini penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga Pemko Pariaman terus mendorong sekolah-sekolah meningkatkan kualitas untuk mendapatkan akreditasi,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Pariaman Jafriki kemarin (8/2).
Jafriki yang didampingi Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Dispora Pariaman Yurnal menyebutkan, ada 8 standar penilaian yang harus dipenuhi satu sekolah untuk mendapatkan akreditasi, mulai dari proses belajar mengajar, isi materi pelajaran, pendidikan dan tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana.
Termasuk standar pembiayaan, pengelolaan, kompetensi dan kualitas lulusan. Satu saja standar ini tidak dipenuhi, sekolah tidak bisa mendapatkan akreditasi.
“Dalam hal ini memang membutuhkan kerja sama semua pihak, warga sekolah, mulai dari guru, siswa, komite dan lingkungan sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, untuk akreditasi SD, masih banyak yang meraih nilai B, karena keterbatasan lahan sekolah yang dalam hal ini termasuk sarana dan prasarana.
Idealnya SD memiliki lahan yang luas untuk bermain dan kegiatan murid, namun sebagian SD tidak bisa memenuhi hal tersebut karena kondisi lahan sekolah yang terbatas.
“Kalau sarana dan prasarana seperti mobiler bisa dipenuhi dan dilengkapi. Kalau lahan sekolah itu yang kesulitan, karena memang sudah tidak ada lahan kosong untuk pengembangan,” ujar Yurnal.
Kepala SMPN 3 Pariaman Nurhaeni menyebutkan, persiapan akreditasi ini difasilitasi oleh pemerintah. Sehingga pihaknya cukup terbantu untuk memenuhi standar yang ditetapkan. SMPN 3 Pariaman berhasil meraih akreditasi A dalam penilaian akreditasi.
Ketua DPRD Pariaman Mardison Mahyudin mengapresiasi Pemko Pariaman, pihak sekolah dan komite sehingga berhasil meraih akreditasi. Sebab untuk mendapatkan akreditasi tersebut memang memerlukan perjuangan yang tidak mudah. Sehingga ia mengingatkan agar pihak sekolah menjaga kualitas akreditasi.
“Penting untuk terus menjaga kualitas, jangan akreditasi sudah diraih, kita lengah, sehingga kualitas sekolah jadi turun,” ujarnya. DPRD sendiri, tambah Mardison akan terus mendukung kemajuan pendidikan Kota Pariaman melalui persetujuan anggaran di bidang pendidikan. (*)
LOGIN untuk mengomentari.