Di Pasbar, 300 KK Terendam Banjir
Ancaman longsor terus mengintai jalur Sumbar-Riau setiap kali musim hujan. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kampar, Minggu malam (13/11), mengakibatkan longsor di jalur Riau-Sumbar.
Ada empat titik longsor, yaitu tiga titik di Rantau Berangin Desa Meraning, Kecamatan Kuok dan satu titik di KM 86 Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Kotokampar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, longsor terjadi pukul 21.00, Minggu malam (13/11). Dinas Pekerjaan Umum Riau mendatangkan alat berat berupa loader ke lokasi membersihkan material longsor yang menutup badan jalan.
Di KM 77 Dusun Rantau Berangin Desa Merangin, Kecamatan Kuok, material longsor dan kabel listrik PLN menutupi badan jalan. Arus lalu lintas dari kedua arah terputus. Jalan bisa dilalui empat jam kemudian.
Di KM 80 Dusun Rantau Berangin Desa Merangin, material longsor berupa bongkahan batu cadas yang berada di sisi jalan jatuh badan jalan. KM 82 Dusun Rantau Berangin Desa Merangin, material longsor berupa tanah bercampur kayu menutupi sebagian badan jalan dan saat ini telah bisa dilalui dari kedua arah.
“Kondisi awal di KM 80 itu, batu menutupi badan jalan, sehingga dengan pertimbangan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas, maka pengerjaan dimulai dari KM 80, setelah itu baru KM 77 dan KM 82,” ucapnya.
Di tempat terpisah, tepatnya di KM 86 Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Kotokampar, Kapolsek XIII Kotokampar AKP Handoko Sunaryanto menyampaikan bahwa longsor menutup separuh badan jalan.
Longsor juga terjadi pada Minggu malam (13/11). Satu unit mobil Gran Max BM9470TM milik pemborong tower tertimbun. Senin siang (14/11), mobil berhasil dievakuasi. Pukul 01.30 dini hari jalur antar provinsi ini telah dapat dilalui kendaraan dari kedua arah.
Pasca Longsor
Senin (14/11), pasca longsor di jalan lintas Riau-Sumbar, wilayah Rantau Berangin Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, sejumlah personel jajaran Polres Kampar dari Satuan Lalu Lintas dan Polsek Bangkinang Barat masih berjaga di sekitar lokasi untuk melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas.
Pada Senin (14/11), petugas dari Kementerian PU dikawal personel kepolisian dan Dishub Kampar kembali membersihkan sisa material di KM 80 berupa pecahan batu cadas ukuran besar yang menutupi sebagian sisi jalan. Hingga sore kemarin arus lalu lintas masih diberlakukan sistem buka tutup karena alat berat masih bekerja.
300 KK Kebanjiran
Di Pasaman Barat (Pasbar), tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir memicu banjir di sejumlah daerah. Banjir besar terjadi di Dusun Tanjung Harapan, Jorong Kotosawah, Nagari Ujunggading, Kecamatan Lembahmelintang, Senin dini hari. Sekitar 300 KK terendam banjir, 70 hektare tanaman padi dan jagung gagal panen.
Hingga kemarin sore daerah itu masih masih terendam sampai satu setengah meter. “Dua sungai besar, Batang Sikabau dan Sungai Batang Bayang meluap,” kata Bupati Pasbar Syahiran didampingi Kasubag Humas Setkab Pasbar, Faisal kepada Padang Ekspres Senin sore.
Camat Lembahmelintang, Bona Fatwa memperkirakan air naik pada Senin (14/11) dini hari. “Tim terpadu mulai dari BPBD, SAR, pihak kecamatan, kepolisian dan instansi terkait sudah turun ke lapangan untuk memberikan pertolongan,” sebutnya.
Dia telah menyiapkan tenda, dapur umum dan Masjid Nurul Iman sebagai tempat mengungsi. Kepala BBPD Pasbar Try Wahluyo menyampaikan sudah melakukan pendataan.
Data sementara, sekitar 165 KK menjadi korban banjir, terutama di Dusun Tanjungharapan. Di Dusun Guguk Sorik sekitar 87 KK dan 65 KK di Dusun Sukaramai. Sekolah diliburkan akibat banjir. (*)
LOGIN untuk mengomentari.