Pemain Leicester City Jamie Vardy mengatakan ia menjadi sasaran ancaman kematian dan istrinya juga menjadi target oleh seorang pengendara motor. Ancaman itu menyusul tuduhan bahwa dia memberikan kontribusi untuk pemecatan pelatih Claudio Ranieri.
Striker berusia 30 tahun, yang bertugas membela tim nasional Inggris untuk laga persahabatan kontra Jerman dan kualifikasi Piala Dunia melawan Lithuania, mengatakan ia mengalami pelecehan di sepanjang jalan dan juga mengatakan istrinya telah berulang kali “dipepet” saat mengemudi.
Ranieri meninggalkan klub Midlands itu pada bulan Februari, hanya sembilan bulan setelah memenangkan gelar Liga Inggris. Saat itu, Leicester berada di posisi ke-17 klasemen dan berjuang menghindari zona degradasi. Usai itu, Vardy telah menghadapi tuduhan dirinya berperan dalam memengaruhi keputusan untuk memecat pelatih asal Italia itu.
Tuduhan terhadap Vardy karena dia disebut menghadiri pertemuan dengan pemilik Leicester, Vichai Srivaddhanaprabha, di Bandara East Midlands setelah kekalahan 1-2 dari Sevilla di leg pertama babak 16 besar Liga Champions pada 23 Februari lalu.
Beberapa pemain Leicester dan mantan asisten Craig Shakespeare telah membantah bahwa ada pemberontakan pemain terhadap Ranieri. “Hal ini menakutkan,” ujar Vardy kepada BBC, Senin (20/3) waktu setempat.
“Saya membaca satu berita yang mengatakan saya secara pribadi terlibat dalam pertemuan setelah pertandingan Sevilla. Padahal, saat itu saya sedang menjalani tes antidoping selama tiga jam,” tandasnya. ben/Rtr/S-1