Kapolri: Terduga Teror terkait Bahrum Naim
Presiden Jokowi memerintahkan TNI mem-back up penuh Polri dalam menciptakan keamanan jelang Natal dan pergantian tahun. Langkah ini diambil seiring kasus penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah, termasuk di Payakumbuh.
Dalam rapat terbatas (ratas) di kantor Presiden kemarin (22/12), Jokowi kembali mengingatkan soal potensi teror. Dia memberi perhatian khusus terhadap masalah keamanan dan ancaman terorisme.
“Saya minta Densus 88 dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan terorisme menjadi perhatian khusus,” ujarnya.
Presiden juga meminta seluruh TNI mem-back up penuh Polri dalam menangani persoalan keamanan tersebut. Karena itulah, dalam ratas tersebut, dia mengundang Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya selaku pemangku kewilayahan.
Usai ratas, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan, secara keseluruhan ada 21 tersangka yang ditangani kepolisian. Saat ini, para tersangka yang masih hidup sedang menjalani proses hukum. Pihaknya masih mengembangkan apakah ada kelompok lain yang berhubungan dengan mereka.
“Mudah-mudahan tidak ada. Kalau ada, akan kami kejar,” ujarnya.
Penangkapan tersebut, lanjut Tito, diyakininya tidak memberi efek detteren kepada kelompok lain bila memang masih ada. “Presiden sudah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN bersama-sama melakukan deteksi,” lanjut alumnus Akpol 1987 itu.
Dia menjamin perayaan Natal dan tahun baru berlangsung aman dengan pengawasan penuh dari aparat. Dia menjelaskan, target tradisional terorisme di Indonesia adalah Jakarta dan Bali.
Dua kawasan itu mendapat perhatian utama, selain kawasan lain yang belum lama ini mulai muncul potensi teror. Seperti Jawa Tengah, NTB, termasuk juga Sumatera. Sejauh ini, belum ada kelompok lain yang muncul dari hasil pemeriksaan para tersangka.
Mengenai pengamanan tempat ibadah selama Natal, Tito memastikan tidak hanya melibatkan jajarannya. “Kami akan libatkan pihak lain, seperti Banser, Pemuda Gereja, dan lainnya,” tambah Tito. “Masyarakat silakan berlibur dengan tenang, biarkan kami yang menjamin keamanan,” tegasnya.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan siap mem-back up Polri sesuai instruksi Presiden. “Diminta atau tidak diminta, informasi yang kami miliki akan kami berikan kepada Polri,” ujarnya. Dari TNI, pasukan yang sudah bersiaga sepertiga dari total kekuatan. Pasukan itu sewaktu-waktu bisa diterjunkan atas permintaan Polri.
Potong Rantai KomandoBahrun Naim
Di sisi lain, empat terduga teroris yang dilumpuhkan Densus 88 Antiteror Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (21/12) lalu, dikaitkan dengan sosok Bahrun Naim.
Sosok yang dikenal sebagai pentolan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) di Indonesia tersebut disebut-sebut pernah berkomunikasi langsung dengan keempat terduga teroris, yakni Adam, Omen, Iriawan dan Hilman yang masuk dalam jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurahman yang mendekam di LP Nusakambangan.
“Pelaku yang di Tangsel tetap jaringan lama terkait Bahrun Naim. Mereka cuma sel-sel kecil saja,” kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Tito menjelaskan, modus serangan teror keempat pelaku yakni menusuk anggota polisi di pos polisi Serpong dengan sangkur, dan menunggu polisi dan masyarakat datang ke lokasi. Dalam kondisi ramai tersebut, mereka melancarkan serangan bom bunuh diri.
“Ada dua orang yang siap masuk ke dalam kerumunan dan meledakkan diri,” ungkap Tito tanpa menyebut nama dua orang yang dimaksud.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Rikwanto mengatakan, sejumlah aksi teror yang belakangan terjadi di Indonesia turut diotaki Bahrun Naim dari tempat yang jauh. Diduga dari Suriah.
Beberapa aksi teror terkait sosok Bahrun Naim pada tahun ini, yakni bom bunuh diri di Jalan Thamrin pada 14 Januari, bom bunuh diri di Polres Kota Surakarta pada 5 Juli, teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan pada 28 Agustus, serangan di Pos Polisi Tangerang pada 20 Oktober, pelemparan bom molotov di gereja Samarinda pada 13 November, serta rencana aksi bom bunuh diri di depan Istana pada awal pekan lalu. Terakhir, rencana serangan terhadap Pos Polisi di Serpong.
“Sekarang Bahrun Naim ada di Suriah. Dia punya cara tersendiri menggerakkan sel-sel kecil yang tersebar di Indonesia, yang tadinya diam tapi sekarang mulai bergerak,” tutur Rikwanto. Karena itu, dia mengatakan akan memotong jalur komando Bahrun Naim ke jaringan teroris di Indonesia.
Kabagpenum Polri Komisaris Besar (Kombes) Pol Martinus Sitompul mengatakan, tidak mudah untuk membawa pulang Bahrun Naim ke Indonesia.
Sebab, Bahrun Naim mendapat perlindungan dari kelompok ISIS internasional. Namun, kata Martinus, Polri akan meminta bantuan Interpol membantu Indonesia membawa pulang Bahrun Naim dari Suriah.
Selain menargetkan pos polisi di Serpong, kelompok teroris Tangsel Adam Cs juga menargetkan lima lokasi lainnya. Hal tersebut karena ditemukannya enam bom pipa yang siap meledak di dalam rumah kontrakan mereka usai baku tembak Rabu kemarin.
“Tapi, saya belum mendapatkan informasi lokasi lain selain pos polisi di Serpong itu,” imbuhnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.