JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melakukan penawaran global perdana obligasi berdenominasi rupiah atau disebut Komodo Bond dengan nilai 4 triliun rupiah. CEO Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan obligasi tersebut adalah surat utang dengan kupon tetap tanpa jaminan berjangka waktu 3 tahun. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat Baa3 oleh Moody’s dan BB + oleh S&P.
“Obligasi tersebut menawarkan kupon 7,50 persen dengan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2020,” ungkapnya di Jakarta, Minggu (3/12). Bertindak sebagai Joint Global Coordinators untuk melakukan transaksi, yakni HSBC dan Mandiri Sekuritas. Sementara itu, sebagai joint lead managers yakni Deutsche Bank, HSBC, Mandiri Sekuritas.
Sedangkan bertindak sebagai joint bookrunners adalah Standard Chartered Bank Penawaran obligasi tersebut dialokasikan sebesar 26 persen ke pasar Amerika Serikat, 19 persen ke Eropa, dan 55 persen ke Asia. Dilihat dari tipe investor, 84 persen dialokasikan pada asset management dan 16 persen ke bank atau institusi public maupun private banking.
Adapun Perseroan telah melakukan roadshow ke beberapa negara yaitu Hong Kong, Singapura, London, New York, dan Boston sebelum mengumumkan penerbitan Komodo Bond. Menurut Desi, Perseroan memperoleh minat dari investor menjelang pengumuman transaksi, hal ini dikarenakan adanya kondisi kredit Perseroan yang kuat dengan pendapatan yang stabil.
Dari situ mendorong masuknya order book yang konsisten sepanjang hari, setelah transaksi diumumkan, dari berbagai investor berkualitas. “Kami sangat senang melihat berbagai partisipasi investor global mengenai penawaran ini, memulai debut obligasi Komodo. Transaksi ini bukan hanya merupakan tonggak penting bagi Jasa Marga namun juga merupakan langkah maju yang signifikan dalam membuka jalan bagi perusahaan Indonesia lainnya untuk mengakses opsi pembiayaan baru ini,” papar dia.
Tingginya partisipasi dari investor global tidak hanya menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia, tapi juga keyakinan mereka terhadap Jasa Marga. Permintaan yang masuk mencapai lebih dari15 triliun rupiah mengindikasikan kelebihan pemesanan lebih dari 3 kali, dan memungkinkan Jasa Marga untuk menurunkan tingkat bunga dari indikasi awal 7,875 persen menjadi 7,50 persen mencerminkan penurunan sebesar 37,5 bps.
Penerbitan tersebut memungkinkan Perseroan untuk lebih mendiversifikasi sumber pendanaannya, setelah sebelumnya masuk ke pasar dalam negeri melalui penerbitan sekuritisasi dan penerbitan project bond. “Transaksi Jasa Marga ini merupakan tonggak sejarah baru bagi pasar modal Indonesia dan merupakan pembukaan kelas aset baru di pasar global, secara keseluruhan,” ucap Desy. Obligasi akan dicatatkan pada 11 Desember 2017 di London Stock Exchange (ISM) dan SGX.
yni/AR-2