Berdasarkan penelitian yang dilakukan US News & World Report, Wharton School of University of Pennsylvania dan konsultan global, BAV Consulting, Jerman menempati posisi pertama sebagai negara terbaik di dunia secara umum tahun 2016. Sementara Indonesia menempati posisi 42 dari 60 negara.
Jerman menempati posisi teratas karena sejumlah alasan, terutama perihal ekonomi. Negara ini mendapatkan nilai kewirausahaan tertinggi (10). Selain itu, nilai positif lain didapatkan di bidang kekuasaan (8,5) dan kewarganegaraan (8,4).
Menempati posisi kedua adalah Kanada, negara yang dinilai baik karena kualitas hidup (10), kewarganegaraan (9,9), dan kewirausahaan (8,5). Sementara posisi ketiga diisi oleh Inggris, dengan nilai plus di bidang , kewirausahaan (8,6), kekuasaan (8,5) dan kewarganegaraan (8,4).
Sementara itu, Amerika Serikat hanya menempati posisi keempat, setingkat di atas Swedia. AS bertengger di posisi ini dengan nilai paling mencolok di bidang kekuasaan (10) dan kewirausahaan (9,6). Sementara Swedia mendapat rapor bagus di bidang kewarganegaraan (10) dan kualitas hidup (9,5).
Urutan keenam hingga ke-10 berturut-turut ditempati oleh Australia, Jepang, Perancis, Belanda dan Denmark. Indonesia berada di posisi ke-42 dengan nilai tertinggi pada aspek keterbukaan terhadap bisnis (5) dan nilai terendah di bidang kewarganegaraan (0,2).
Penilaian ini, pertama, dimulai dengan pengidentifikasian sebanyak 65 atribut negara–istilah yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan suatu negara dan juga relevan dengan kesuksesan sebuah bangsa modern. Sejumlah atribut berdasarkan negara disajikan dalam survey terhadap lebih dari 16 ribu orang dari seluruh dunia.
Setiap negara dinilai berdasarkan masing-masing dari 65 atribut itu, berdasarkan respons survei individual yang dikumpulkan. Semakin banyak persepsi yang diterima sebuah negara pada aspek tertentu, maka semakin besar nilai atribut yang diterimanya. Begitu pula sebaliknya.
Angka tersebut kemudian dinormalisasi dan ditransformasi ke dalam skala yang bisa dibandingkan satu sama lain. Demikian dijelaskan pada laman US News & World Report.
LOGIN untuk mengomentari.