in

Jumaini, Kepala TK Bakti Raudatul Adfal (RA) 36 Sipora Jaya: Raih Anugerah GTK

JUMAINI
KEPALA TK BAKTI
RAUDATUL ADFAL

Eksistensi TK RA Bakti 36 Sipora Jaya Kecamatan Sipora Utara tidak terlepas dari perjuangan dan tangan dingin Jumaini, 48. Sejak diamanahi sebagai kepala sekolah TK-Paud RA Bakti 36 Sipora Jaya, pada tahun 2013 silam banyak memberikan dampak positif dan peningkatan mutu pendidikan RA di Kepulauan Mentawai.

Jumlah murid TK RA Bakti 36 yang semula tahun 2014 berjumlah hanya 14 orang meningkat drastis pada tahun 2015 menjadi 40 orang. Lewat sosialisasi dari pintu ke pintu dan juga berkat dukungan masyarakat, perkembangan 14 lembaga RA di bawah koordinator Jumaini sendiri juga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.

“Kita tidak hanya fokus pada pengetahuan semata. Tapi lebih kepada pembentukan karakter anak. Diusia emas mereka ini, sangat menjadi penentu bagi nasib mereka dimasa yang akan datang jika ditanamkan tentang akhlak atau budi pekerti. Mereka ibaratnya adalah kertas putih yang baru akan mendapat warna,” ungkap istri dari Sularno ini.

Perempuan yang karib disapa Ani ini mengatakan, RA yang dipimpinnya bertujuan untuk mencetak generasi yang memiliki budi pekerti tinggi. Mereka bisa menjadi anak-anak yang lebih santun, beretika, saling menyayangi dalam bergaul dan rajin dalam belajar.

Bahkan yang membanggakan, kata dia, saat ini, tidak hanya anak orang tua yang beragama muslim saja yang mau menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, namun juga kalangan wali murid non muslim atau anak dari seorang pendeta.

“Selain menunjukkan animo masyarakat yang cukup tinggi, TK RA juga mengedepankan betul bahwa toleransi beragama adalah sebuah keniscayaan yang perlu terus dijaga kepada anak-anak. Karena di negara kita Indonesia ini ada beragam agama dan kita diwajibkan untuk saling menghormati satu sama lain,” ujar ibu dari Andini Pricha Dewi ini.

Ketua Ikatan Ikatan Guru Raudatul Adfal (IGRA) ini bertekad untuk memberikan pendidikan terbaik bagi dunia pendidikan anak-anak di Mentawai. Pengagum sosok Ki Hajar Dewantara ini, mengaku, bahwa, guru harus mampu memotivasi dirinya sendiri dan terus meningkatkan kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Atas kerja kerasnya tersebut, pada November 2022 kemarin, dia didapuk sebagai kepala RA terbaik I jenjang RA sebagai GTK berdedikatif oleh Kemenag RI. Anugerah sebagai apresiasi terhadap GTK dalam meningkatkan kompetensi, profesionalisme, kinerja dan prestasi tersebut, digelar secara hybrid, online dan tatap muka yang berlangsung sejak tanggal 1 November hingga 23 November 2022.

Ke depan, Jumaini berharap, agar seluruh lembaga RA di Kepulauan Mentawai mampu menghasilkan anak-anak cerdas yang berkharakter dan berintelektual. Menurut dia, prestasi yang diraihnya tersebut, adalah hal yang tak pernah ia bayangkannya sebelumnya.

Yang ada di pikirannya setiap hari bagaimana bisa mengembangkan RA, bisa membangun infrastruktur sekolah, karena ruang kelas saat ini belum mampu menampung banyaknya peminat yang ingin masuk RA tersebut.

“Sehingga saya harus terus berjuang dengan baik, terutama menjelaskan kepada orang tua siswa bahwa kelas tidak mencukupi lagi dan mengarahkan untuk masuk sekolah lain. Nah yang membuat saya terharu, tak sedikit orang tua siswa yang ngotot ingin menyekolah anaknya di RA dengan mengatakan siap untuk membeli bangku atau membawa bangku sendiri dari rumah,” ujarnya.

Di tengah kondisi ekonomi masyarakat menengah ke bahwa, Jumaini juga tidak ingin memberatkan wali murid dengan biaya SPP. Dia hanya menerapkan biaya SPP sebesar Rp 50 ribu sebulan yang didalamnya sudah termasuk program tahfizh untuk satu orang guru dan 4 guru sekolah RA yang ada di RA Bakti 36.(Arif Rahmad Daud)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Rekomendasi Sewa Bus Pariwisata di Lombok Untuk Group MICE Anda Tahun Ini

SMA Negeri 1 Panti, Pendidikan Karakter Jadi Prioritas