Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memimpin Indonesia sering mengundang tokoh agama, tokoh politik, akademisi, hingga organisasi kemasyarakatan (Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah) ke Istana Merdeka, Jakarta.
Undangan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut dimaksudkan untuk tukar pikiran atau sharing mengenai kondisi negara yang dipimpinnya saat ini. Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta masukan dalam membangun bangsa ke depan.
Untuk mengetahui apa saja yang diinginkan Presiden Jokowi terkait pemanggilan beberapa tokoh ke Istana, Koran Jakarta mewawancarai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi (Juru Bicara Presiden), Johan Budi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/4). Berikut petikannya.
Apa yang diinginkan Presiden Jokowi dengan mengundang tokoh agama ke Istana?
Kemarin, Presiden melakukan diskusi dengan para ulama dan menjelaskan kondisi ekonomi, politik, soal kebangsan. Di samping itu, Presiden juga minta saran karena ulama itu kan dekat dengan umat di tingkat bawah sehingga diharapkan bisa membantu memberi penjelasan yang benar.
Apakah undangan ini ada kaitan dengan aksi demonstrasi yang digelar?
Tidak ada kaitan dengan demonstrasi. Kalau kemarin lebih memberi penjelasan situasi kondisi yang dihadapi bangsa. Oleh karenanya, Presiden minta saran dan beberapa juga ada permintaan dari ulama.
Apa saja permintaan ulama?
Para ulama itu minta Presiden untuk konsen terhadap pengentasan kemiskinan, soal keumatan dan kebangsaan yang harus tetap dijaga agar Indonesia selalu dalam keadaan aman.
Ini kan bukan pertama kali, sebelumnya juga ada tokoh politik dan ormas-ormas Islam yang diundang ke Istana, bagaimana tanggapannya?
Iya, memang Presiden Jokowi ingin mendengarkan masukan-masukan dari tokoh-tokoh terkait keadaan negara yang dipimpinnya saat ini. Presiden pastinya ingin tahu juga dong pandangan dari pihak-pihak lain terkait kondisi yang terjadi saat ini sehingga apa yang dilakukan oleh pemerintah ke depan lebih terarah.
Apa pertemuan semacam ini akan dilakukan intens oleh Presiden?
Sepertinya ini akan dilakukan sebagai tradisi (oleh Presiden) dalam meminta masukan terkait kondisi bangsa. Ini tentunya bukan hanya ulama saja, tokoh politik, tokoh masyarakat, kemudian ormas-ormas, lintas agama juga.
Terkait isu kemungkinan adanya reshuffle kabinet di posisi menteri agama karena masih banyaknya demonstrasi mengatasnamakan ormas Islam?
Kalau itu, saya enggak tahu. Saya tidak tahu soal itu (isu reshuffle).
Soal pemanggilan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, ke Istana sendiri?
Yang saya tahu, pertemuan itu membahas soal keumatan dan kebangsaan yang terjadi akhir-akhir ini. Kalau terkait isu (reshuffle), saya tidak tahu, karena urusan reshuffle itu domain dari Presiden. m umar fadloli/AR-3