
PADEK.CO—Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Sumbar, Febrina Tri Susila Putri, menyarankan agar Kelompok Tani (Keltan) Kopi Bantjah HKm Sikayan Balumuik mendaftarkan kelompok kopinya ke Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Sumbar.
Nantinya, kelompok Kopi Bantjah bisa mengikuti pelbagai kegiatan terkait tentang kopi. Seperti kegiatan tentang roasting misalnya. Kata Febrina, kalau roasting tidak dilakukan dengan tepat, dia justeru mengeluarkan zat karsinogen yang berbahaya.
“Zat karsinogen ini adalah racun. Makanya, dalam proses roasting yang tadi kita harapkan dapat mengeluarkan aroma tertentu yang sangat menarik, tapi kesalahan dalam roasting seperti lama panas yang terlewatkan dengan suhu yang terlalu tinggi, ternyata menyebabkan keluarnya zat karsinogen. Jadi, untuk bisa menciptakan produk yang sehat untuk masyarakat, kami pun menyarankan agar kelompok kopi Bantjah mendaftarkan kelompoknya ke Dewan Kopi Indonesia, supaya bisa menambah pemahaman,” ujar Febrina, Sabtu (16/12/2023).
Sebelumnya, Rabu (13/12/2023), Febrina mengapresiasi PT Semen Padang yang mendukung pengembangan Kopi Bantjah di HKm Sikayan Balumuik. Dan, menurutnya, dukungan PT Semen Padang terhadap budidaya kopi Bantjah itu telah memberikan dampak positif untuk kemajuan HKm Sikayan Balumuik.
“HKm Sikayan Balumuik tidak asing bagi kami. Berbicara kopi, maka kopi Bantjah dari HKm Sikayan Balumuik ini sedang viral. Tentunya, hal ini tidak terlepas dari kolaborasi antara Semen Padang dengan Forum Nagari Limau Manis Selatan, termasuk dengan Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kota Padang. Kami pun berharap kolaborasi yang sangat baik ini diharapkan terus dapat ditingkatkan untuk ke depannya,” kata Febrina.
Febrina pun berharap agar kelompok Kopi Bantjah juga menggandeng kaum milenial. Karena, dari catatan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar, sebanyak 57 persen penduduk Sumbar menggantungkan hidupnya di sektor pertanian.
Dari 57 persen itu, hanya seperempatnya kaum milenal. “Jadi, ini tantangan buat kita semua bagaimana kita mengajak kaum milenial melek dengan pertanian,” tutur Febrina.
Menurutnya, jika kaum milenial tidak melek dengan pertanian, maka siapa yang akan melakukan penanaman nantinya, Karena, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi di Sumbar itu masih di sektor peranian, yaitu sebanyak 21,2 persen.
“Makanya, melalui acara penyerahan dan penanaman bibit Kopi Robusta Bantjah ini, kami pun berharap kelompok Kopi Bantjah HKm Sikayan Balumuik ini bisa mengajak kaum milenial. Minimal, yang terdekat saja diajak,” kata dia.(*)