Jumat, 9 Maret 2018 12:21 WIB
MEDAN – Sudah bau tanah, tingkah masih kacau balau. Itulah lakon pria tua bangka, S berusia 81 tahun di Desa Jatisari, Kabupaten Deliserdang, Sumut. Kakek gaeak ini dilaporkan ke Polres Deliserdang atas tuduhan melakukan pencabulan terhadap dua bocah perempuan.
Kakek garong itu diakui memberi uang Rp 3.000, untuk menutupi aksi begajulnya itu. Tuduhan pencabulan ini dilakukan S terhadap bocah yang masih berusia lima dan tujuh tahun. Antara korban dan pelaku dipastikan saling mengenal, karena masih termasuk bertetangga.
Aksi ini terbongkar setelah orang tua bocah tujuh tahun menerima keluhan rasa sakit pada anaknya setiap hendak buang air kecil. Orang tua yang curiga kemudian mengonterogasi sang anak, hingga akhirnya terbongkar prilaku mesum pelaku. “Kejadian tiga hari lalu,” kata orang tua salah satu korban ketika melaporkan kasus ituke Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (UPPA) Polres Deliserdang, Kamis (8/3).
Berdasarkan penuturan anaknya, dugaan pencabulan itu terjadi saat korban bermain bersama tiga teman sebayanya di halaman rumah tersangka. Untuk menutupi kejahatannya, pelaku kemudian memberi uang jajan Rp 3 ribu kepada korban. “Ini tidak bisa ditolerir, merusak masa depan anak kami,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polresdeliserdang AKP Ruzy Gusman ketika dikonfirmasi mengatakan masih terlalu dini menjadikan S sebagai tersangka. Dalam kasus ini polisi harus hati-hati dalam bertindak mengingat korbannya masih anak-anak. “Kami sarankan dulu korban menjalani visum. Dari situ nanti kita mulai penyidikan,” kata Ruzy.
Ruzy pun mengingatkan agar para orang tua tidak membiarkan anak bermain di luar rumah tanpa pengawasan. Selain menjadi incaran predator seks, anak-anak yang berkeliaran di jalanan menjadi santapan empuk para penculik. “Tidak salah bermain di rumah, tapi harus diawasi. Kita harus sadar kalau kejahatan sangat berpeluang terjadi di luaran sana,” imbuhnya.(mad)
