in

Kampus Harus Menjadi Garda Terdepan

BANDUNG – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengimbau agar perguruan tinggi dapat menjadi garda terdepan dalam implementasi GNRM (Gerakan Nasional Revolusi Mental).

“Perguruan tinggi harus dapat berperan sebagai agen perubahan,” kata Puan dalam kuliah umum dengan tema ‘Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental’, di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/11).

Fakta membuktikan bahwa perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam perjalanan sejarah bangsa tidak bisa terlepas dari kontribusi para pemuda terutama mahasiswa. Perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan generasi calon pemimpin bangsa.

“Proses pembelajaran di perguruan tinggi harus mengandung muatan pembangunan karakter yang merupakan never ending process sepanjang kehidupan berbangsa dan bernegara,” papar Puan. Dalam kesempatan itu, Puan juga mengingatkan agar kampus yang dikenal sebagai perguruan tinggi pencetak ilmuwan dan tokoh nasional ikut mengambil bagian memperkuat perannya dalam pembangunan karakter sumber daya manusia Indonesia.

“Dan tampil paling depan dalam membangun generasi muda Indonesia yang berbudaya, bermartabat, berdaya saing dan berjati diri,” pintanya. Khusus di dalam mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing, Puan mengatakan perguruan tinggi perlu melakukan evaluasi dan penajaman terhadap program pendidikan yang ada.

Dengan demikian dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan tantangan yang dihadapi. Termasuk di antaranya mempertimbangkan sisi permintaan, serta memperhatikan kebutuhan sektor unggulan yang akan dikembangkan di masa depan.

“Sesuai kapasitas dan kompetensinya ITB harus mampu menghasilkan tenaga-tenaga professional sesuai kebutuhan pembangunan baik secara sektoral maupun kewilayahan,” ungkapnya. Untuk itu menurut Puan, perlu segera dirumuskan kompetensi apa yang hendak diperkuat dan keunggulan riset dan kompetensi yang dimiliki setiap kampus.

Sebagai sebuah gerakan, pemerintah tidak ingin hanya sekadar mengajak masyarakat melakukan Revolusi Mental, tetapi institusi pemerintah juga harus berubah dan menjadi teladan bagi GNRM itu sendiri. Puan menjelaskan tiga alasan utama mengapa Indonesia memerlukan Revolusi Mental.

Pertama, maraknya praktik-praktik yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan tingginya indeks persepsi korupsi di Indonesia. Kedua, Indonesia perlu mengejar ketertinggalan di bidang perekonomian dari negara-negara lain. Ketiga, adanya krisis identitas yang saat ini sedang dialami bangsa Indonesia. cit/E-3

What do you think?

Written by virgo

Perbedaan Antara Laptop, Notebook dan Netbook

Cakupan Kepesertaan Jadi Tantangan Terbesar