ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Akademisi dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Effendi Hasan mengungkapkan bahwa kampus menjadi target dari kelompok-kelompok yang ingin menyebarkan faham radikal di seluruh Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa kampus di Indonesia memang sudah masuk faham-faham radikal.
“Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa radikalisme sudah masuk ke kampus-kampus di Aceh,” kata Efendi dalam seminar publik dengan tema resolusi deradikalisasai pada kalangan muda dan mahasiswa yang dilaksanakan oleh Parameter Research Center di salah satu warung kopi di Banda Aceh, Kamis (25/1/2018).’
Kendatipun di Aceh belum diketahui, tapi menurutnya, dari kegiatan-kegiatan pembaikotan yang dilakukan terhadap faham radikal menjadi indikator bahwa kampus sangat rentan masuknya faham tersebut.
Indikator pertama adalah Intruksi Presiden melalui Kemenristek Dikti agar kampus harus bebas dari radikalisme, kemudian deklarasi rektor untuk melawan radikalisme.
“Ini adalah indakator -indikator yang kita tangkap bahwa kampus sangat rentan dan menjadi target radikalisme,” katanya.
Kenapa kampus dan mahasiswa menjadi target deradikalisasi? karena mahasiswa merupakan agen of change.
Karena itu dia mengingatkan agar para mahasiswa sadar diri dan jangan asik tidur di rumah yang hanya berfikir tentang kuliah dan IPK, kemudian selesai kuliah kawin dan punya anak.
“Nggak enak jadi mahasiswa seperti itu. Ikutilah jejak-jejak para aktivis sehingga kalian menjadi teladan bagi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, kampus harus dikawal agar tidak menjadi wadah radikalisasi dengan cara penekanan pada nilai-nilai agama pada mahasiswa. Apalagi Islam sangat menentang radikalisme.
“Karena kampus merupakan penyangga utama faham radikal dalam negara yang harus meredam jangan sampai malah menjadi tempat berkembangnya faham-faham yang bertentangan dengan asas NKRI,” katanya.[]
Komentar