in

Kampus Mesti Kuasai Teknologi

Penerapan teknologi di perguruan tinggi menjadi elemen penting yang harus dilakukan di era revolusi industri 4.0.

DEPOK – Perguruan tinggi diminta untuk meningkatkan penggunaan teknologi di dalam lingkungan kampusnya. Pe­nerapan teknologi diharapkan tidak hanya dapat menunjang penghematan energi seperti lis­trik, namun juga menjadi labo­ratorium bagi mahasiswa da­lam mengembangkan risetnya.

“Penerapan teknologi men­jadi elemen penting yang ha­rus dilakukan di era revolu­si industri 4.0,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendi­dikan Tinggi, Mohamad Nasir, saat peresmian Laboratoium Honeywell-UI Smart Connect­ed Campus, di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (1/3).

Menurut Nasir, semua aktivi­tas manusia akan terdisrupsi di era revolusi industri 4.0, tidak terkecuali aktivitas pembelaja­ran di perguruan tinggi. “Per­guruan tinggi harus berbenah diri mengikuti perkembangan zaman, utamanya dalam pene­rapan teknologi di lingkungan kampus,” ujar dia.

Dalam peresmian labo­ratorium tersebut, Universi­tas Indonesia mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat (AS) melalui perusahaan Hon­eywell Hometown Solutions, sebuah perusahaan asal AS membangun Smart Connected Engineering Campus. “Ini me­rupakan sebuah laboratorium kendali canggih terhubung per­tama di Indonesia,” sebut Nasir.

Laboratorium kendali ini memungkinkan Fakultas Teknik UI (FTUI) menerapkan konsep building integration yang biasa digunakan gedung-gedung modern. Kemampuan integrasi yang bisa dilakukan di antaranya adalah sistem kon­trol listrik untuk penghematan energi, akses kontrol pintu de­ngan kartu UI, pengawasan CCTV, pencatatan penggunaan energi listrik, dan monitoring alarm kebakaran.

Menurutnya, Smart Con­nected Engineering Campus penting untuk diterapkan di Indonesia. Kerja sama ini harus ditingkatkan lagi di perguruan tinggi lain terkait perkembang­an teknologi terkini.

“Akan ada lima PTN lagi yang akan menerapkan teknologi serupa, seperti ITB, IPB, UGM, dan ITS,” sebut Guru Besar Fakultas Ekonomi Undip ini.

Nasir juga berharap labo­ratorium ini dapat dimanfa­atkan mahasiswa di Fakultas Teknik UI untuk proses pembe­lajaran dan hasilnya dapat di­gunakan untuk mengembang­kan riset.

Laboratorium Kendali Hon­eywell-UI Smart Connected En­gineering Campus ini didukung oleh Honeywell Hometown Solutions. Laboratorium ini menggunakan teknologi layan­an gedung terkoneksi berbasis komputasi awan (cloud-based Connected Building services), sistem manajemen gedung, teknologi gedung pintar de­ngan kemampuan antar-muka visual dan intuitif, serta sistem keamanan dan anti-kebakaran terpadu.

“Sebagai negara tebesar di ASEAN, Indonesia memi­liki pertumbuhan yang baik dan tentunya pembangun­an gedung-gedung juga akan terus meningkat. Kondisi ini akan membutuhkan banyak insinyur yang andal dan siap bekerja di industri,” kata Roy Kosasih, Presiden Honeywell Indonesia.

Pihaknya berharap melalui kemitraan ini dapat membantu para insinyur lulusan FTUI se­hingga mereka mampu meng­aplikasikan pengetahuannya untuk membangun gedung-gedung yang lebih aman, nya­man, efisien, dan ramah ling­kungan di seluruh Indonesia.

Penerapan Teknologi

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Jo­seph R Donovan Jr, menga­takan teknologi yang me­mainkan peran kunci saat ini membuat Amerika Serikat ter­dorong untuk membantu In­donesia dalam hal penerapan teknologi.

“Mahasiswa Fakultas Teknik UI akan mendapatkan man­faatnya untuk membantu sis­tem pembelajaran dengan penggunaan teknologi yang mumpuni,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UI, Muhammad Anis, mengata­kan Smart Connected Engi­neering Campus menyajikan terkoneksinya berbagai fasi­litas di kampus khususnya FTUI di dalam sebuah ruang kontrol.

“Diharapkan fasilitas ini menjadi penunjang penelitian dan peningkatan keterampilan mahasiswa dalam memanfaat­kan teknologi di era revolusi industri 4.0 serta menjadi con­toh kemitraan perguruan tinggi dan industri secara berkelan­jutan,” tutur Anis. cit/E-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Hadiri Cap Go Meh di Kemaro, Alex Ingatkan Jaga Kondusivitas

“Pendekatan Budaya Solusi Atasi Kekerasan di Sekolah”