1 Pelaku Tewas, Dua Ditangkap
TELUKBAYUR, METRO–MV Juneyao Maru II bermuatan crude palm oil (CPO) sebanyak 200 ton lebih dari Banten dengan tujuan Telukbayur, Jumat (20/1) sekitar pukul 09.25 WIB, dirompak di Perairan Pulau Sinyamuk, kawasan Telukbayur, Kota Padang. Dalam aksinya, tiga orang perompak, dua bersenjata api dan seorang memakai senjata tajam berupa kampak, berhasil menguasai kapal selama dua jam.
Delapan anak buah kapal (ABK) termasuk seorang nakhoda kapal disandera. Pihak Lantamal II yang mengetahui kejadian langsung memerintahkan tim Western Fleet Quick Respon (WFQR) untuk melakukan penyelidikan. Alhasil, seorang pelaku rompak terpaksa ditembak mati di lokasi karena memberikan perlawanan. Sedangkan dua orang lagi masih hidup dan dibawa ke Mako Lantamal II untuk menjalani pemeriksaan.
Hal itu hanyalah simulasi pelatihan pembebasan sandera dari perompak yang digelar Lantamal II, untuk meningkatkan ketangkasan para personel. Meski terjadi ledakan, tapi tak membuat warga kawasan Telukbayur buncah, karena lokasi jauh di tengah laut.
”Sebagai garda terdepan pertahanan NKRI di wilayah maritim khususnya, saya tekankan tidak ada pasukan yang hebat. Yang ada adalah pasukan yang sering berlatih sehingga memiliki kemampuan dan itu dimiliki WFQR Lantamal II,” ujar Komandan Lantamal Laksamana Pertama TNI Rudwin Thalib melalui Wadanlantamal Kolonel Laut (PM) Nazali Lempo, didampingi Asintel Kolonel Laut (P) Adovar dan Kadispen Mayor Laut (P) Eko Prasetio kepada POSMETRO di lokasi pembebasan sandera dalam rangka latihan rutin.
Dikatakan Nazali Lempo, dibentuknya tim Satgas WFQR Lantamal II ini untuk mengantisipasi terjadinya tindak pidana di laut. Selain mempertahankan NKRI dalam perang, TNI AL juga memiliki kewenangan penuh di laut dalam kasus kriminal.
Untuk wilayah barat perairan sumatera ini, yang termasuk rawan adalah selat Malaka, kawasan Kepuluan Riau. Sebab daerah itu dibatasi oleh negara lain. ”Sedangkan untuk Sumatera Barat, sekali lagi saya tekankan masih aman terkendali,” kata Nazali Lempo.
Saat ini banyaknya tenaga kerja asing (TKA) khususnya dari negara Tiongkok yang akan masuk ke NKRI melalui laut, sudah diantisipasi dengan melakukan patroli laut. Seluruh prajurit yang bertugas pada Pos Angkatan Laut (POSAL) yang ada di wilayah kerja Lantamal II sudah diwanti-wanti, termasuk kawasan Mentawai.
”Mentawai kita yakini salah satu daerah wisata yang paling banyak dikunjungi turis. Perlu mendapat perhatian khususnya dalam segi pengamanannya. Baik antisipasi masuknya TKA, pidana atau nakroba dan kejahatan lain, Lantamal II sudah mengambil langkah ketat untuk itu,” katanya.
Bahkan sesuai arahan pimpinan, sebutnya, dalam waktu dekat di Mentawai akan dibentuk Lanal Mentawai yang akan mendukung kerja Lantamal II. ”Alhamdulillah pada latihan pembebasan sandera dari perompak ini, sukses dengan baik. Karena personel rajin berlatih,” sebut Nazali Lempo. (ped)