in

Kata Jenderal Asal Kebumen Ini, Prajurit yang Ditugaskan di Papua Harus Selalu Asah Naluri Tempur

KUTAI KARTANEGARA- Pada hari Kamis (21/1), Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto memimpin upacara  pengantaran 450 personel prajurit Yonif 611/Awang Long yang bertugas di Papua. Di hadapan para prajurit Yonif 611, jenderal asal Kebumen ini mengingkatkan untuk selalu waspada. Para prajurit yang ditugaskan di Papua, harus selalu mengasah naluri tempurnya.

“Kalian harus terus menerus siaga dan waspada serta tumbuhkan naluri tempur dan intelijen pada diri masing-masing,” kata Jenderal Heri Wiranto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (25/1).

Menurut perwira tinggi yang pernah terlibat langsung dalam operasi rajawali ini, kondisi daerah perbatasan RI-Papua Nugini yang akan medan tugas Yonif Yonif 611/Awang Long, potensi kerawanannya  cukup tinggi. Misalnya daerah itu kerap terjadi tindak kriminal seperti  penyelundupan, illegal logging, pelanggaran perbatasan. Termasuk masyarakat pelintas batas secara ilegal.

“Maupun kemungkinan munculnya kembali kelompok separatis bersenjata yang ingin mengacaukan suasana di wilayah perbatasan RI- Papua Nugini. sehingga terkesan  wilayah tersebut kurang kondusif,” ujarnya.

Kondisi ini, kata dia, harus benar-benar menjadi perhatian seluruh prajurit Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long. Selalu siaga dan waspada. Tingkatkan terus naluri tempur dan intelijen. Sehingga dapat membaca situasi dan responsif terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. 

“Setiap kegiatan harus direncanakan dengan baik dan utamakan faktor keamanan dan terapkan body system sehingga tidak terjadi korban yang tidak diinginkan,” katanya.

Tidak lupa, jenderal nomor satu di Kodam Kodam VI Mulawarman ini mengucapkan selamat atas kepercayaan yang telah diberikan negara kepada Yonif 611/Awang Long untuk melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-Papua Nugini. Kepercayaan ini harus dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan baik.

“Laksanakan tugas dengan penuh semangat dan kesungguhan serta dilandasi sikap disiplin yang tinggi,” ujarnya.

Ditegaskannya, tugas di daerah perbatasan RI-Papua Nugini ini cukup berat. Para prajurit  selain dituntut untuk mengamankan wilayah dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, juga harus mampu mengamankan diri masing-masing. Serta harus mampu menyelesaikan tugas pokok satuan.

“Sebagai prajurit Kodam VI/ Mulawarman, saya perintahkan kepada seluruh prajurit Satgas Pamtas Yonif  611/Awang Long untuk selalu menjaga nama baik satuan. Tunaikanlah tugas negara ini dengan penuh keyakinan, pusatkan perhatian kalian pada tugas-tugas yang akan kalian hadapi. Yakinlah bahwa kami semua turut mendoakan demi keberhasilan Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 611/Awang Long ini menggantikan Satgas Pamtas Yonif 125/Simbisa yang telah bertugas kurang lebih sembilan bulan di daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 611/Awang Long  dipimpin Mayor Inf Albert Frantesca Hutagalung yang juga Danyonif 611/Awang Long. ags/N-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Perjalanan Programmer dan Manajer Proyek

Pulang Tugas dari Luar Negeri, 205 Prajurit TNI Mendapat Penghargaan