ACEHTREND.CO,Bireuen- Satu keluarga yang menumpang mobil minibus jenis Carry warna merah hati dan kemudian diamuk massa di Simpang Adam Batre, Kota Juang Bireuen, Rabu (5/4/2017) diduga kuat sebagai kelompok maling. Hal ini diperkuat dengan rekaman cctv yang dipasang di toko kelontong di kawasan Pucok Alue, Bireuen.
Informasi yang berhasil dikumpulkan oleh aceHTrend, satu keluarga ini yang disebut-sebut berasal dari Aceh Tengah ini singgah di salah satu toko kelontong di Pucok Alue, Peudada, Bireuen. Mereka berbelanja dalam jumlah yang banyak. Kemudian mereka meminta pemilik warung menuliskan faktur satu persatu tiap barang yang dibeli.
Awalnya sang pemilik toko tidak curiga. Namun tatkala pembeli itu berlalu, ia memeriksa laci, dan ia tidak menemukan lagi uang di dalamnya. Ia sempat memanggil rombongan tersebut. Namun bukannya berhenti, sopir mobil itu segera tancap gas. “Pemilik toko pun mengejar dari belakang sembari berteriak minta tolong. Namun tak ada yang peduli,” ucap seorang sumber yang layak dipercaya.
Naas, setelah sekian kilometer melarikan diri, setibanya di Simpang Adam Batre, Kota Juang, lalu lintas padat sehingga laju kendaraan harus dikurangi. Saat itu pemilik toko melompat menghadang mobil. Temannya mencoba meminta warga untuk membantu. Namun tak ada yang peduli. Warga sekitar memilih cuek. Panik dan putus asa, entah siapa yang memulai, langsung terdengar teriakan bahwa di dalam mobil itu ada anak yang diculik.
“Begitu teriakan bahwa ada anak yang diculik di dalam mobil itu, maka tiba-tiba amarah warga bangkit. Tidak membutuhkan waktu lama, mobil dan semua penumpang dewasa dihajar massa,” tambah sumber tersebut.
Dari video cctv yang diterima oleh aceHTrend, memang terlihat jelas aksi pencurian yang dilakukan oleh anak kecil yang wajah dan bajunya sama persis seperti korban amuk massa. Anak itu terlihat sempat mengambil uang dalam laci yang nominalnya tidak disebutkan.
Sejauh ini polisi belum memberikan keterangan lebih lanjut. Sopir mobilitu kini dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang lainnya diamankan di Polres Bireuen.