DENPASAR – Kementerian Koperasi dan UKM mendukung pengembangan desa wisata di Bali. Pasalnya, Bali memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan hal ini, salah satunya seperti di Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung. Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga, mengatakan dukungan tersebut salah satunya dengan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha di desa tersebut yang mayoritas UKM (usaha kecil menengah) untuk mendapatkan permodalan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Saat ini, pemerintah menggelotorkan dana KUR sebesar 110 triliun rupiah dengan bunga relatif murah, yakni 9 persen per tahun. Plafon KUR tersebut meningkatkan dibandingkan tahun lalu yang hanya 100 triliun rupiah,” kata dia dalam acara penetapan Klungkung sebagai desa wisata, akhir pekan lalu. Puspayoga menilai bahwa para pelaku UKM di Klungkung sudah profesional dalam mengelola usahanya sehingga tingkat kredit macet [NPL]-nya sangat kecil, yakni di bawah satu persen.
Dalam kesempatan itu, Puspayoga juga mendorong agar koperasi di desa aktif dan kreatif ikut dalam pembentukan dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam kesempatan itu, Puspayoga juga mengatakan Desa Kamasan merupakan desa “binaan” BNI. Karena itu, desa itu juga dinamakan sebagai “Kampoeng BNI”. “Pembiayaan untuk UKM sudah bagus, produksinya juga sudah bagus, tinggal peWisatamasarannya, apa bisa laku, itu yang harus diusahakan,” tutur Puspayoga didampingi Deputi bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM, Yuana Sutyowati.
Sementara itu, CEO BNI Wilayah Bali, NTB, dan NTT, AAGA Darmawan, mengatakan BNI ingin terus bersinergi dengan masyarakat dan pemda. “Termasuk mengembangkan lukisan klasik Kamasan dan dicanangkannya Gerakan Santun dan Kreatif,” kata dia. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, menyatakan sangat mendukung pengembangkan desa wisata tesebut. Bahkan, pihaknya sudah mengeluarkan surat keputusan [SK] penetapan desa itu sebagai desa wisata. “Dukungan konkretnya, Pemkab Klungkung juga sudah memperbaiki infrastruktur desa seperti jalan dan selokan.
Kami juga mengupayakan diadakannya shuttle bus ke sini,” tutur bupati yang juga berlatar belakang pengusaha ini. Suwirta juga berharap BNI membantu mengembangkan city tour ke desa-desa wisata di Klungkung. Menurutnya, selain lukisan dan kain tenun, potensi di Desa Kamasan yang bisa dikembangkan adalah kerajinan perak, emas, dan kepang.
Bibit Ikan
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Bali ini, Puspayoga juga melepas bibit ikan di Danau Batur Kintamani, Bali. Ini dilakukan sebagai bagian dari program sejuta bibit ikan yang diadakan oleh komunitas wartawan penggemar mancing, Jurnalis Joran Indonesia (Jojoners) untuk memperingati tiga tahun berdirinya Jojoners. “Saya bangga pada kreativitas rekan-rekan jurnalis penggemar memancing melakukan kegiatan sosial bertema Tri Hita Karana, hubungan manusia dengan Tuhan, lingkungan dan sesama manusia,” kata Puspayoga. cit/E-3