in

Kemenkumham Bentuk Tim Investigasi

terUntuk mengetahui penyebab kerusuhan di Rutan Siak Sri Indrapura, Riau, maka Kemenkumham membentuk tim untuk menginvestigasi insiden tersebut.

SIAK – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) membentuk tim untuk menginvestigasi insiden kerusuhan di rumah tahanan negara (Rutan) Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau. Untuk tahap pemulihan, Kemenkumham merelokasi ratusan narapidana dan tahanan dari Rutan Siak ke bebera­pa cabang rutan dan lapas lain di Riau.

“Dalam insiden yang terjadi pada Sabtu dini hari itu tidak ada korban jiwa. Kami mem­bentuk tim guna menyelidiki kerusuhan di Rutan Siak,” kata Direktur Jenderal Pemasya­rakatan Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami, usai men­injau kondisi Rutan Siak, Sabtu (11/5). Dalam kunjungan­nya itu, Sri Puguh didampingi Kepala Kanwil Hukum dan HAM Riau, M Diah.

Sri Puguh menyayangkan terjadinya insiden yang terjadi pada bulan Ramadan itu. Dia tidak mau berspekulasi tentang penyebabnya sampai ada hasil investigasi internal. Insiden di Rutan Siak menjadi yang ke­dua terjadi di fasilitas rutan di Provinsi Riau dalam kurun dua tahun terakhir.

Sebelumnya, kerusuhan pernah terjadi di Rutan Sialang Bungkuk di Kota Pekanbaru pada 2017. Insiden itu mem­buat ratusan napi dan tahanan kabur dan masih ada yang be­lum tertangkap sampai hari ini. Dalam hasil investigasi Kemen­kumham, pemicu kerusuhan di Rutan Sialang Bungkuk aki­bat oknum internal rutan yang melakukan pemungutan liar dan kondisi Rutan yang terlalu padat. Dalam proses kasus tersebut sudah ada petugas Ru­tan yang dipecat.

Masih Diburu

Wakil Kepala Polres Siak, Kompol Abdullah Hariri, me­ngatakan polisi masih mem­buru sebanyak 15 tahanan dan warga binaan Rutan Negara Kelas II B Siak Sri Inderapura yang kabur. Total jumlah ta­hanan dan warga binaan Rutan Siak sebanyak 648 orang. Ini mengalami kelebihan peng­huni mengingat kapasitas se­harusnya hanya untuk 125 orang.

“Akibat insiden kerusuhan dan kebakaran, bangunan ru­tan hampir semuanya hangus terbakar. Tahanan yang melari­kan diri dan belum ditemukan sebanyak 15 orang. Anggota di lapangan terus mencari diban­tu masyarakat,” kata Abdullah.

Abdullah mengatakan 321 napi dan tahanan direlokasi dari Rutan Siak ke tempat pena­hanan atau lembaga pemasya­rakatan di kabupaten/kota lain di Provinsi Riau. Rinciannya ke Lapas perempuan di Pekanba­ru 26 orang, Lapas Pekanbaru 152 orang, Rutan Anak Rumbai Pekanbaru 12 orang. Selanjut­nya ke Lapas Bangkinang dip­indahkan 81 warga binaan, ke Lapas Bengkalis 45 orang, dan ke Lapas Dumai lima napi.

“Semuanya dibawa pakai bus dan truk, 15 bus umum kita koordinasi dengan pemerintah daerah dan perusahaan untuk dibantu, dan lainnya pakai mo­bil tahanan polisi dan kejak­saan,” ujar Abdullah.

Menurut Abdullah, dua napi sedang dirawat di RSUD Siak. Ada satu orang di Rutan Polsek Siak, dan dalam pemerikasaan terkait kerusuhan di Satuan Reserse Kriminal Polres Siak sebanyak tujuh orang.

Kepolisian Resor Siak me­nyatakan masih menyelidiki penyebab kerusuhan dan ke­bakaran di Rutan Kelas II B Siak Sri Indrapura pada Sabtu dini hari meski tidak memungkiri akibat adanya kekerasan dari pihak sipir. “Dari informasi awal memang ada ketidakteri­maan warga binaan dari pe­tugas di sini yang melakukan perbuatan yang tidak baik. Kami sedang menyelidiki,” kata Kepala Polres Siak, Ahmad Da­vid di Siak.

David menceritakan awal­nya memang ada salah se­orang warga binaan yang kebetulan perempuan ditemu­kan memiliki sabu-sabu. Jum­lahnya sekitar segempal dan masih belum ditimbang. Dari sana, diinformasikan ke Satu­an Narkoba Polres Siak untuk diperiksa. Hingga akhirnya dikembangkan dan mengarah pada tiga pelaku lain yang juga warga binaan di rutan. eko/Ant/N-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Jalintim di Bayung Lencir dan Sungai Lilin Rusak Parah, Bupati Dodi Reza Surati Kementerian PUPR

Anak Berusia 5 Tahun Ini Dijuluki sebagai Jelmaan Malaikat, Ternyata Begini Alasannya