Melihat kualitas hasil olahan FABA yang sangat baik, PLN UPK Ombilin berinisiatif melakukan pelatihan sederhana pembuatan beton FABA dan plester FABA untuk diberikan kepada masyarakat.
“PLTU Ombilin melakukan inovasi pemanfaatan FABA agar menjadi nilai tambah. Kami menggandeng kepolisian untuk diberikan pelatihan berupa manajemen pengelolaan FABA, pembuatan batako, pembuatan paving pembuatan pupuk FABA dan pembuatan beton FABA,” ujar Manager UPK Ombilin, Shodiqin di hadapan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, MP Dwi Nugroho dan Koordinator Perlindungan Lingkungan Ketenagalistrikan Bayu Nugroho saat tinjauan lapangan pengelolaan FABA PLTU Ombilin di dua lokasi di Sawahlunto.
Shodiqin, menambahkan selain sebagai penetralisir asam tambang, FABA juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku paving block, batako, beton dan pupuk sejak tahun 2021 sebanyak 170 ton dengan menggandeng UMKM sekitar unit pembangkit dalam pemanfaatan produk-produk FABA. “Produk-produk dari limbah FABA ini telah diuji oleh laboratorium terakreditasi,” ujarnya.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mengapresiasi PT PLN (Persero) dalam mendorong pemanfaatan material Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Inisiatif ini mampu mengubah limbah menjadi produktif dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.
“Beberapa tahun lalu, di lokasi tempat penampungan sementara ini masih terlihat tumpukan FABA yang menggunung, sangat banyak sekali. Namun hari ini sudah kosong, luar biasa upaya yang telah dilakukan PLTU Ombilin dapat memanfaatkan FABA,” imbuh MP Dwi Nugroho.
Diketahui tumpukan FABA sejak 2016 sebanyak 720 ribu ton telah habis karena berhasil dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Studi kasus di PLTU Ombilin ini juga berhasil membuktikan FABA memiliki beragam manfaat yang berguna bagi lingkungan dan masyarakat.
Seperti pada timbunan lokasi Tandikek yang sejak 2008 telah ditumbuhi tanaman dengan subur dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan maupun lingkungan terhadap flora dan fauna.
Di samping itu, pada lokasi bekas tambang, terlihat bahwa FABA dapat dijadikan sebagai material backfilling dan sebagai penetral air asam tambang.
“Alhasil pada lokasi tersebut terlihat ada perbaikan terhadap bentang alam yang semakin produktif untuk potensi konservasi dan penghijauan,” sebut Dwi.
Tak hanya di PLTU Ombilin saja, PLN juga telah bekerja sama dengan Korps Pembinaan Masyarakat (Korbinmas) Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri mengadakan pelatihan pemanfaatan FABA serentak di 46 titik lokasi PLTU.
Sepanjang 2021, PLN telah memanfaatkan sebanyak 1,1 juta ton FABA dengan rincian pemanfaatan internal sebanyak 91 ribu ton, dan eksternal sebanyak 932 ribu ton yang diwujudkan menjadi produk turunan FABA. (rid)