in

Kenali Tanda Kulit Sensitif dan Cosmetic Intolerance Syndrome

Apakah anda pernah mengalami kulit menjadi sensitif dan bereaksi saat anda menggunakan suatu produk kosmetik atau perawatan kulit ? Tahukah anda bahwa lebih dari 40 % orang ke dermatologis karena mengeluhkan memiliki kulit yang sensitif. Sebagian besar tipe kulit seperti ini dialami oleh wanita dengan usia subur dan menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Kulit yang resisten memiliki lapisan pada kulit stratum korneum yang poten untuk melindungi kulit dari alergen dan bahan yang mengiritasi. Orang dengan tipe kulit seperti itu dapat menggunakan berbagai produk perawatan kulit tanpa takut timbulnya reaksi yang tidak diinginkan seperti ruam, jerawat, atau rasa terbakar. 

Tetapi kerugian dari tipe kulit seperti ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mendeteksi efek beberapa produk kosmetik dan memiliki ambang penetrasi yang terlalu tinggi sehingga sebagian besar produk tidak dapat melewati stratum korneum dan memberikan perubahan yang bermanfaat.  

Pengaruh Produk Kosmetik Terhadap Kulit

Produk kosmetik banyak yang mengandung pewangi, pewarna, bahan kimia, dan minyak esensial yang berpotensi menimbulkan iritasi. Cosmetic intolerance syndrome (CIS) menurut studi yang dilakukan oleh prof Howard Maibach seorang dermatoksikologi departemen dermatologi di UCSF yaitu sensitivitas dengan gejala yang kompleks berupa peradangan, rasa terbakar di wajah dan rasa tidak nyaman berkaitan dengan aplikasi beberapa produk perawatan kulit, kosmetik, dan obat topikal yang digunakan sehari-hari mengandung iritan. 

Selain itu, tindakan eksfoliasi secara reguler menggunakan bahan bersifat asam atau dengan cara manual dapat mengganggu atau menipiskan sawar kulit
sehingga iritan masuk ke kulit menjadi lebih dalam.

Beberapa pasien awalnya mengalami iritasi baik itu secara langsung dirasakan penderita maupun objektif terhadap penggunaan kosmetik dan menjadi intoleran pada agen topikal yang lain. Selain itu, pasien juga dapat mengalami dermatitis kontak alergi, dermatitis fotokontak alergi, reaksi kontak urtikaria, atau kombinasi. Keluhan bisa tidak segera muncul, namun beberapa bulan atau tahun setelah pemakaian. Adanya tanda-tanda sensitivitas seperti rasa terbakar, kemerahan, gatal, peradangan, dan ruam. 

Loading…

Hentikan pemakaian produk perawatan kulit atau kosmetik (pembersih, sabun, pelembab, toner, sunscreen dll) sebelum memberat. Pasien menjadi bermasalah terhadap penampilan tubuhnya (dismorfobia) dan depresi. CIS disebabkan oleh beberapa faktor dari luar (seperti propylene, butyleneglycol, dan alkohol yang terkandung dalam kosmetik) dan dalam. Penyebabnya dapat diketahui melalui ulasan klinis dan uji tempel (patch testing) sehingga dapat mengeliminasi produk kosmetik.

Produk kosmetik perawatan kulit dan rambut juga dapat menyebabkan jerawat. Produk yang bersifat menimbulkan jerawat dan juga komedo mengacu pada impaksi keratin folikular dan pembentukan bintil atau bisul kemerahan yang disertai nanah. Bintil atau bisul kemerahan tersebut muncul hanya dalam beberapa hari, sedangkan komedo lebih lama. Kosmetik yang digunakan dapat mencetuskan jerawat terutama pada wanita, sehingga sebaiknya menggunakan produk kosmetik yang sudah diuji aknegenisitasnya.

Tindakan Penanganan Yang Dapat Dilakukan

Penanganan dan perawatan kulit yang dilakukan pada Cosmetic Intolerance Syndrome antara lain mencuci dengan air tanpa menggunakan sabun atau mengandung detergen, batasi penggunaan kosmetik bibir, mata, dan face powder, gunakan glycerin dan air mawar bila dibutuhkan, dan jauhkan kosmetik selama 6 hingga 12 bulan. 

Beberapa pasien dapat kembali  menggunakan kosmetik secara bertahap setelah 6 hingga 12 bulan, namun jumlah kosmetik dan frekuensi penggunaannya tetap terbatas. Saat ini telah ada beberapa produk kosmetik dan perawatan kulit dijual untuk kulit sensitif yang dapat digunakan, oleh karena itu pilihlah perawatan yang tepat untuk kulitmu.

Referensi :

  • – Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffell D, Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th ed. Vol. 2. Philadelphia: McGraw-Hill; 2012.
  • – Duarte I, Hafner MFS, Pedroso DMM, Silveira JEPS, Toyota R. Sensitive Skin : Review of An Ascending Concept. An Bras Dermatol. 2017;92(4):521-5.
  • – Guiraud AP. Sensitive Skin : A Complex and Multifactorial Syndrome. Journal of Cosmetic Dermatology. 2004;3:145-8.
  • – Tov-Lev H, Maibach HI. The Sensitive Skin Syndrome. Indian Journal of Dermatology. 2012;57(6):419-23.

.    

Tags: Dunia Kesehatan, Kulit Sehat, Kulit Sensitif, Perawatan Kulit

Loading…

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pengedar Sabu Jaringan Aceh Ditangkap

Cara Akun Instagram kita dapat Lencana Terverifikasi