Utang Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, bahkan sudah mencapai kurang lebih 7.000 triliun rupiah. Kenapa Indonesia banyak hutang dan sampai bisa sebesar itu nominalnya? Jika ingin tahu, silahkan simak pembahasan berikut.
Alasan Kenapa Indonesia Banyak Hutang
1. Krisis Akibat Covid-19
Penyebab pertama kenapa Indonesia banyak hutang dan terus bertambah karena krisis Covid-19. Kebutuhan untuk pembiayaan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi nasional semakin meningkat. Jadi, untuk mengatasinya, pemerintah melakukan utang luar negeri.
Meskipun begitu, Kemenkeu tetap menjaga komposisi utang pemerintah sehingga tidak melampaui batas. Hal ini sudah diatur dalam UU No. 17 Tahun 2003. Isi undang-undang tersebut mengatur tentang batasan maksimal rasio utang pemerintah, yaitu sebesar 60%.
Dengan begitu, akan tetap stabil dan berada pada garis aman. Selain untuk pengendalian risiko, ketetapan tersebut juga agar keseimbangan makro ekonomi tetap terjaga. Lalu, kapan utang Indonesia lunas? Melihat dari nominalnya, tentu akan membutuhkan waktu lama.
2. Persiapan Keuangan Terhadap Bencana
Sebagai negara yang letak geografisnya cukup strategis, Indonesia juga rentan terhadap bencana. Jadi, penyebab utang luar negeri juga untuk persiapan terhadap pembiayaan ketika terjadi bencana.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun buka-bukaan mengenai pinjaman yang didapatkan dari Bank Dunia sebesar USD 500. Nominal tersebut bernilai sekitar 7 triliun rupiah. Tujuan dari pinjaman tersebut adalah untuk memperkuat ketahanan fiskal dan keuangan negara.
Dengan begitu, bisa membantu Indonesia dan membangun dan memperkuat respon terhadap risiko iklim, bencana alam, dan lain sebagainya. Setiap tahunnya, memang membutuhkan biaya besar untuk kebutuhan tanggap bencana serta upaya pemulihan.
3. Untuk Pembiayaan APBN
Penyebab kenapa Indonesia banyak hutang adalah juga untuk pembiayaan APBN. Kebutuhan belanja yang meningkat, tentu membuat pengeluaran negara semakin bertambah. Baik itu dari segi pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, dan lainnya.
Cara pemerintah membayar utang luar negeri ialah dengan memaksimalkan pendapatan pajak dan produktivitas belanja. Dengan menerapkan produktivitas belanja, maka ekonomi dapat kembali berputar.
Dengan begitu, bisa ikut mendorong dalam penerimaan negara sehingga akan digunakan lagi untuk membayar utang. Contohnya seperti dalam infrastruktur utama maupun pendukung. Efeknya nanti akan terlihat pada meningkatnya investasi dan sektor lain yang berhubungan.
Tidak hanya itu manfaatnya, tetapi juga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja serta menambah pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, harus ada kerjasama antar pemerintah dengan badan usaha.