
PADEK.CO—Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Fatmawati mengapresiasi PT Semen Padang, IIP BUMN Sumbar, dan FKIK-SP, yang memberikan bantuan PMT dan penyediaan sarana air bersih di Nagari Labuah Panjang, Kecamatan X Koto Diatas.
Ini adalah bagian dari upaya untuk mengidentifikasi kasus stunting di Kabupaten Solok. Apalagi, Labuah Panjang lokasinya berada di atas perbukitan yang tentunya minim sumber air bersih.
“Jadi, pemberian bantuan PMT dan juga penyediaan air bersih untuk Labuah Panjang ini adalah bantuan yang sangat prioritas nasional dalam pencegahan maupun penurunan angka stunting. Kami dari BKKBN Sumbar, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada IIP BUMN Sumbar, Semen Padang dan FKIK-SP,” kata Fatmawati, di Labuah Panjang, Jumat (29/9/2023).
Menurutnya, bantuan dari IIP BUMN Sumbar, PT Semen Padang dan FKIK-SP ini, tentunya merupakan salah satu bentuk upaya maksimal dari salah satu unsur mitra kerja dari Pemkab Solok. Apalagi dalam Perpres No72 tahun 2021, juga dijelaskan bahwa dalam penanganan kasus stunting sangat diharapkan pendekatan dari mitra kerja.
“Kalau pemerintah saja yang memang porsinya terbatas untuk advokasi dan edukasi, makanya butuh pihak lain (mitra) untuk penanganan stunting ini. Namun, untuk mencegah terjadinya stunting harus ada upaya mengawal mulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu pada saat terjadinya konsepsi sampai usia anak 2 tahun,” ujarnya.
Di dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan tersebut, Fatmawati menyampaikan harus ada pendampingan secara maksimal dan upaya intervensi kepada calon pengantin (Catin) yang akan menikah, terutama terkait kebutuhan gizi pada ibu hamil ketika sudah menikah dan hamil. Karena, kalau sudah terjadi stunting dan dilakukan intervensi terkait kebutuhan gizinya, keberhasilannya hanya 20 persen.
“20 persen ini hasil penelitian. Makanya di 1000 Hari Pertama Kehidupan ini, kita harus mengawalnya sejak awal. Harus ada intervensi kepada calon pengantin yang akan menikah, sehingga pada saat kehamilan, tidak melahirkan anak yang stunting,” ujarnya.
Sementara itu, warga Labuah Panjang bernama Murnawilis (40) mengaku bersyukur bisa menerima bantuan PMT dari IIP BUMN Sumbar dan FKIK-SP. Karena, bantuan PMT ini sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya yang sekarang ini masih berusia 8 bulan. Padahal untuk anak normal, usia 8 bulan itu berkisar 6,3 kg sampai 10 kg.
“Sekarang ini anak saya berat badannya 5,10 kg. Masih di bawah normal. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan PMT ini, badan anak saya bisa bertambah sesuai usianya, termasuk tumbuh kembangnya. Terima kasih kepada ibu-ibu IIP BUMN Sumbar dan ibu-ibu FKIK-SP yang peduli kepada anak kami,” kata Murnawilis. (*)